Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Iwan Boedi Masih Bebas Berkeliaran, 3 Saksi Merasa Terancam Keselamatannya

Kompas.com - 30/09/2022, 06:00 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Tiga dari tujuh saksi kasus tewasnya PNS Bapenda Iwan Boedi mengajukan perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Pengajuan ini dilakukan karena kekhawatiran terhadap masalah keamanan para saksi. 

Pasalnya hingga saat ini pelaku masih belum teridentifikasi. Para aparat penegak hukum juga masih terus melakukan pencarian pelaku.

“Artinya pelaku belum ketahuan itu siapa. Kalau pelaku kemudian merasa khawatir atas kesaksian yang disampaikan oleh para saksi ini, mungkin saja pelaku melakukan sesuatu untuk mengancam keselamatan para saksi,” beber Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi kepada KOMPAS.com, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: 3 Saksi Kasus Pembakaran PNS Bapenda Iwan Boedi Ajukan Perlindungan ke LPSK

Pihaknya dapat memaklumi kehawatiran yang dirasakan para saksi. Sehingga wajar bagi mereka untuk mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK.

“Wajar kekhawatiran para saksi, karena mereka punya keterangan yang bisa membuat lebih terang peristiwa ini. Tentu keterangan ini apabila ditindaklanjuti oleh pihak penyidik, bisa mengungkap perkara ini,” tegasnya.

Selain itu, keterangan yang diberikan saksi secara tidak langsung akan menyeret pelaku untuk berhadapan dengan hukum.

Permohonan pelindungan semakin lazim, mengingat keberadaan semua saksi tersebut di Semarang, masih di kota yang sama dengan kasus pembakaran.

Tim LPSK mengaku telah berkoordinasi dengan pihak terkait dalam penanganan saksi yang mengajukan permohonan di LPSK.

Sebelumnya tim LPSK juga mengunjungi rumah korban, menelusuri CCTV, dan memeriksa saksi yang sudah dimintai keterangan polres.

Tim LPSK akan membawa hasil pengamatan dan investigasi itu ke rapat pimpinan LPSK. Sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memutuskan permohonan perlinsungan saksi diterima atau ditolak.

Baca juga: PNS Bapenda Kota Semarang yang Hilang Ternyata Akan Jadi Saksi Kasus Dugaan Korupsi Ini

"Sejauh ini ancaman aktual belum ada. Ancamannya baru ancaman potensial. Keperluan dilindungi secara langsung oleh kepolisian, sebenarnya belum juga. Tetapi kekhawatirannya perlu dipertimbangkan," jelasnya.

Edwin juga menegaskan, secara hukum pihak kepolisian bertanggungjawab untuk membuat memastikan keamanan dan perlindungan para saksi.

"Kemudian kalau memang posisi dia punya kebutuhan mendesak, urgent untuk membutuhkan perlindungan, bisa memberikan perlindungan darurat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com