Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Polman Dianiaya Oknum Polisi dan Anggota TNI, Harus Dirawat Intensif di RS

Kompas.com - 24/09/2022, 16:29 WIB
Junaedi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com–Seorang warga Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, berinisial R (45) harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hajjah Andi Depu setelah menjadi korban penganiayaan oleh oknum anggota TNI dan polisi.

Buderi, orangtua R, mengatakan penganiayaan itu terjadi pada Minggu (17/9/2022) malam.

Awalnya, oknum anggota TNI yang berpangkat Sersan Mayor mendatangi rumah Buderi untuk menemui R.

Baca juga: Kasus Oknum Anggota TNI Lepas Tembakan di Pesta Pernikahan Ditangani Denpom Kasuari

Menurut orangtua korban, pelaku dan anaknya sudah lama kenal.

Saat datang ke rumah korban, pelaku bersama anaknya yang merupakan anggota polisi.

“Sebelum kejadian pelaku sempat ke rumah menanyakan istrinya,” kata Buderi di RSUD Hajjah Andi Depu, Sabtu (24/9/2022).

Buderi menduga, pelaku curiga antara korban dan istrinya punya hubungan gelap.

Pelaku kemudian memukul korban dengan batu hingga terkapar tidak berdaya.

Korban yang sudah dalam kondisi lemah kemudian dibawa ke Kantor Kepolisian Resor Polewali Mandar.

Baca juga: Oknum Anggota TNI di Manokwari Lakukan Penembakan Saat Pesta Pernikahannya, Adik Ipar Tewas

Berdasarkan pengakuan korban, pelaku dan anaknya kembali melakukan penganiayaan di dalam mobil saat dibawa ke kantor polisi.

Akibat penganiayaan itu, korban harus mendapatkan 46 jahitan luka. Matanya juga belum bisa dibuka.

Kepala Kepolisian Resor Polewali Mandar AKBP Agung Budi Leksono saat menemui orangtua korban di rumah sakit menyatakan, masih terus menyelidiki kasus ini.

Detasemen Polisi Militer (Denpom) XIV/2 Parepare bakal dilibatkan dalam olah tempat kejadian untuk mengusut kasus penganiayaan ini.

Baca juga: Tragedi Kapal Tenggelam di Malaysia, 21 Buruh Migran Tewas, Oknum Anggota TNI AU Ikut Terlibat

"Kepolisian saat ini terus mendalami kasus dugana penganiayana ini. Saat ini polisi mulai meminta keterangan korban karena sudah mulai bisa diajak bicara, mengumpulkan bukti-bukti, termasuk memeriksa saksi-saksi," kata Budi.

Sejauh ini, kata Budi, sudah enam orang diperiksa terkait kasus ini.

Kendati demikian, oknum anggota TNI dan polisi pelaku penganiayaan belum ditahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com