Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

38 Siswa di Magelang yang Keracunan Jajanan Sudah Sehat, Sebagian Sudah Sekolah

Kompas.com - 22/09/2022, 20:22 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Kondisi 38 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Nepak, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang diduga keracunan jajanan sudah membaik.

Sebagian besar mereka sudah kembali bersekolah setelah sempat dirawat di rumah sakit.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan MI Ma'arif, Tri Handayani menuturkan, siswa yang dirawat di RS Harapan Kota Magelang ada 21 orang dan di RSUD Tidar Kota Magelang ada 17 orang. Empat orang di antaranya sempat menjalani observasi oleh tim dokter.

Baca juga: Usai Jajan Mi, Puluhan Siswa MI di Magelang Muntah-muntah, Diduga Keracunan

Dikatakan Tri, dari jumlah tersebut, sebanyak 30 persen sudah masuk sekolah seperti biasanya, sedangkan yang 70 persen masih istirahat di rumah masing-masing.

"Sebagian anak –anak tersebut sudah sehat tetapi hari ini ada yang belum masuk sekolah. Kami masih mempersilakan mereka untuk istirahat dulu di rumah,” kata Tri, ditemui di sekolahnya, Kamis (22/9/2022).

Lebih lanjut, untuk langkah antisipasi kejadian serupa terulang kembali, pihak sekolah mengimbau para orantua/wali siswa untuk membekali anak-anak dengan makanan. Untuk sementara para pedagang keliling juga tidak diperbolehkan berjualan di lingkungan sekolah.

“Kami sudah meminta agar pedagang makanan keliling untuk sementara tidak berjualan di sekitar sekolah. Kami juga akan mengaktifkan kembali kantin sekolah yang sempat terhenti karena adanya pandemi Covid-19 lalu,” imbuh Tri.

Terpisah, Kapolsek Mertoyudan AKP Sujarwanto mengatakan, telah meminta keterangan 3 orang pedagang jajanan berupa olahan mi (mi tumplek) dan jagung (jasuke). Puluhan siswa itu diduga makan jajanan tersebut sebelum kemudian muntah-muntah disertai gejala pusing.

"Mereka masih sebatas kita diperiksa saja, tidak ditahan, karena belum terbit laporan juga. Yang jualan di sana itu ada sekitar 8 orang, belum tentu (sumber keracunan) dari 3 orang ini," ungkap Sujarwanto di Mapolsek Mertoyudan Magelang, Jamis (22/9/2022).

Baca juga: 38 Siswa Keracunan Mi, Kemenag Magelang Minta Sekolah Koordinasi dengan Pedagang Jajanan

Pihaknya tidak ingin gegabah mengambil tindakan sebelum ada hasil laboratarium keluar. Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang dan tim Polres Magelang telah mengambil sampel sisa makanan dan sisa muntahan para korban. Sampel tersebut juga telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan di Semarang.

“Sampel sisa makanan dan sampel muntahan dari korban sudah dibawa oleh tim Identifikasi Polres Magelang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang untuk ditindaklanjuti,” katanya.,

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 38 siwa MI Ma'arif Nepak, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Jawa Tengah, dilarikan ke rumah sakit lantaran muntah-muntah.

Mereka diduga keracunan usai makan jajanan olah mi dan jagung yang dijual di luar kompleks sekolah, pada Rabu (21/9/2022).

Sebanyak 21 orang dirawat di RS Harapan Kota Magelang dan 17 orang di RSUD Tidar Kota Magelang. Empat anak harus menjalani observasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com