Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Purworejo Sesalkan UMK 2022 Hanya Rp 6.000, Minta Kenaikan Layak di UMK 2023

Kompas.com - 20/09/2022, 21:08 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Purworejo menuntut kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2023. Pasalnya pada UMK 2022, kenaikannya hanya Rp 6.000.

Hal itu disampaikan KSPSI Purworejo langsung kepada Bupati Agus Bastian, saat menyampaikan sejumlah tuntutan langsung kepada bupati audiensi di Ruang Bagelen Komplek Otonom setempat.

Selain menuntut kenaikan UMK, sejumlah tuntutan lain juga disampaikan KSPI, di antaranya mereka keberatan akan adanya isu kenaikan cukai rokok 2023.

Baca juga: Pemkab Cianjur Rekomendasikan UMK 2023 Naik 15 Persen

“Kenaikan UMK Purworejo di tahun 2021 hanya Rp 6.000, kami menuntut tahun 2023 ada kenaikan dan disesuaikan dengan standar biaya hidup layak," kata Maliki, perwakilan unit kerja KSPSI Purworejo saat dikonfirmasi Selasa (20/9/2022).

Selain itu, mereka juga masih menemukan adanya perusahaan yang belum dapat memenuhi hak-hak normatif karyawan seperti cuti dan lembur.

"Imbas kenaikan BBM sangat terasa, menyebabkan kenaikan harga kebutuhan. Pokok, Kami meminta agar kesejahteraan para pekerja dapat diperhitungkan,” kata dia.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Purworejo Agus Bastian mengatakan, dirinya akan berusaha menjadi katalisator untuk menyampaikan keresahan para pekerja ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

“Saya senang adanya pertemuan ini, artinya kita dianggap. Tidak perlu demo. Saya janji apa yang menjadi aspirasi bapak akan saya sampaikan kepada yang berwenang,” kata Bupati.

Terkait kenaikan UMK Purworejo tahun 2023, Bupati menambahkan, persoalan kenaikan UMK nantinya akan dibahas oleh dewan pengupahan. Sehingga kedepannya berbagai komponen dapat dilibatkan dalam merumuskan dan menghitung bersama besaran kenaikan itu.

Pada kesempatan itu bupati juga menjelaskan bahwa semua kebijakan yang dikeluarkan pemda selalu tergantung kepada kebijakan pemerintah pusat. Sehingga pemda hanya bisa membantu yang menjadi kewenangan pemda.

“Bukan tidak memperjuangkan, Insya Allah saya selalu memperjuangkan. Kalau ketemu menteri atau presiden ya saya sampaikan. Saya akan berjuang keras menyampaikan apa yang menjadi harapan bapak ibu sekalian,” imbuh Bupati.

Ke depan, lanjutnya, pemda akan memperbanyak pembinaan dan pelatihan bagi para pekerja. Hal ini sejalan dengan Visi Kabupaten Purworejo yakni Purworejo Berdaya Saing, sehingga diharapkan para pekerja dapat meningkatkan kemampuannya dan tidak ketinggalan zaman.

"Kita akan lebih banyak lagi dalam memberikan pelatihan agara keterampilan pekerja terus meningkat," katanya.

Baca juga: Kisah Buruh di Bandung Tercekik Masalah Ekonomi, Upah di Bawah UMK, Kini BBM Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jamaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jamaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Regional
Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Regional
Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Regional
DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

Regional
Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Regional
Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Regional
2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com