Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

570 Orang Asing Tinggal di Eks Karesidenan Pekalongan, Kebanyakan Tenaga Kerja Ahli

Kompas.com - 20/09/2022, 20:32 WIB
Tresno Setiadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang mencatat, 570 warga negara asing (WNA) berada di 7 kabupaten/ kota di wilayah Pantura eks Karesidenan Pekalongan, Jawa Tengah.

Sebagian besar dari mereka bekerja di perusahaan-perusahaan dari penanam modal asing (PMA) seperti di wilayah Kabupaten Brebes, dan Batang.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang, Arvin Gumilang mengatakan, dari 570 WNA, 459 di antaranya pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) dengan beberapa bekerja sebagai tenaga kerja asing (TKA).

Baca juga: Inspeksi Orang Asing, Tim Pora Imigrasi Sidak ke Sejumlah Perusahaan di Brebes

"Sebanyak 80 persen tenaga kerja asing. Selebihnya pemegang Kitas dari pernikahan campuran ataupun dari anak hasil kawin campuran," kata Arvin, di kantornya, Selasa (20/9/2022).

Arvin mengungkapkan, WNA tersebut berasal dari beberapa negara asia, seperti Korea Selatan dan Taiwan.

"Paling banyak dari Korea sekitar 22 persen. Kemudian 17 persen warga asal Jepang bekerja di PLTU Batang. Kemudian ada dari Taiwan, dan negara-negara lainnya," kata Arvin.

Arvin mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan agar WNA jangan sampai melakukan pelanggaran khususnya di bidang keimigrasian.

Diungkapkan Arvin, selama beberapa tahun dilanda pandemi Covid-19 Indonesia sempat membatasi kedatangan WNA demi mencegah penyebaran Covid-19.

Karena pandemi telah melandai, Indonesia kembali membuka kedatangan wisatawan asing salah satunya dalam rangka mendukung percepatan pemulihan ekonomi.

Kemudahan yang diberikan pemerintah salah satunya dengan memberikan bebas Visa on Arrival untuk WNA yang berasal dari 9 negara di ASEAN.

"Tentu untuk percepatan ekonomi, pemerintah memberikan kemudahan- kemudahan agar WNA datang. Kemudahan itu membuat pengawasan WNA tentu kami tingkatkan," pungkas Arvin.

Sebelumnya, Kepala Seksi Intelijen Penindakan dan Keimigrasian (Inteldakim) Washono mengungkapkan, pihaknya memiliki Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) yang setiap saat bisa melakukan inspeksi mendadak ke lapangan.

Sementara dari 570 WNA di 7 kabupaten/ kota, 139 di antaranya berada di Brebes dengan 105 orang bekerja di 12 perusahaan di Brebes sebagai tenaga ahli.

Baca juga: Bukan Gara-gara Utang, WN Rusia di Bali Dikeroyok Sejumlah WNA karena Kasus Penipuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com