Panjang Terowongan Kebasen sekitar 79 meter, tinggi sekitar delapan meter, dengan diameter kurang lebih tujuh meter.
Terowongan yang dibangun pada tahun 1915 betipe rel tunggal.
Terowongan Kebasen Baru memiliki bentuk seperti Terowongan Notog Baru. Terowongan baru ini dibangun sekitar 100 meter dari terowongan lama.
Keunikan Terowongan Kebasen Baru adalah terdapat dua lubang yang terlihat menyambung.
Pada lubang baru pertama sepanjang 100 meter, kontur terowongan mengikuti lintasan terowongan lama.
Saat menembus ujung yang berjarak sekitar 20 meter kembali bertemu lubang kedua yang menembus Bukit Brojol dengan panjang hampir 200 meter.
Baca juga: Terowongan Sasaksaat: Sejarah, Panjang, dan Kereta yang Melewati
Total panjang Terowongan Kebasen Baru dengan kode 1464 A dan 1464 B mencapai 292 meter dengan tinggi 7,58 meter, dan diameter kurang lebih 10 meter.
Pembangunan terowongan ini juga merelokasi Jalan Raya Kebasen dengan membangun ruas baru hampir satu kilometer termasuk overpass atau jalan lintasan baru untuk kendaraan bermotor yang berada di atas rel.
Terowongan Ijo terletak di Desa Bumiagung, Kecamatan Rowokele, Kebupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah.
Letak Terowongan Ijo di berdekatan dengan terowongan lama, jaraknya sekitar 50 meter di sebelah utara.
Terowongan Ijo membelah Gunung Malang atau Stasiun Ijo dan Stasiun Gombong
Panjang Terowongan Ijo adalah 580 meter dan merupakan terowongan terpanjang di kelima di Pulau Jawa.
Terowongan yang dibuat oleh Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1885-1886.
Pembangunan Terowongan Ijo masuk dalam proyek pembangunan jalur kereta Yogyakarta-Cilacap pada masa kolonial sepanjang 184,8 Km.
Secara teknis, pembangunan terowongan dilakukan dengan menggali tanah secara bersamaam pada sisi barat dan timur terowongan.