BULELENG, KOMPAS.com - Sebuah terowongan tua ditemukan di area proyek pembangunan Bendungan Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, Sabtu (28/11/2020).
Awalnya, terowongan tua ini diduga peninggalan zaman Belanda.
Namun setelah diteliti lebih lanjut, ada indikasi terowongan tua ini dibuat pada abad ke-11 atau 900 tahun lalu pada masa Kerajaan Bali Kuno.
Dugaan itu muncul setelah Kepala Balai Arkeologi Denpasar I Gusti Made Suarbhawa dan sejumlah tim memeriksa terowongan itu pada Selasa (8/12/2020).
Suarbhawa menjelaskan, indikasi tersebut terlihat dari dimensi dan penemuan prasasti dan terowongan serupa di sekitar lokasi.
Baca juga: 1,2 Juta Vaksin Sinovac Diperuntukkan bagi Tenaga Kesehatan di Jawa dan Bali
"Memperhatikan dimensi, tinggi terowongan, dan lebar ada kesamaan atau kemiripan dengan terowongan di dekat sana," kata Suarbhawa ditemui di kantornya, Jalan Sesetan, Denpasar, Kamis (10/12/2020).
Tinggi terowongan yang ditemukan yakni 170 centimeter dengan lebar 70 centimeter. Sementara panjang terowongan diperkirakan 480 meter.
Panjang dan lebar terowongan ini sama dengan terowongan yang sebelumnya ditemukan di sekitar Pura Lebah, Desa Suwug, Kecamatan Sawan, dan di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan.
Terdapat prasasti yang menunjukkan tahun pembuatan di terowongan yang ditemukan di Desa Sangsit tersebut, yakni tahun Saka 933 atau 1.011 masehi.
"Ini dari dari zaman Raja Anak Wungsu yang merupakan anak dari Raja Udayana," kata dia.