Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malu karena Telah Dikeroyok Warga, Pria Asal Cikarang Mengaku Jadi Korban Penculikan kepada Polisi

Kompas.com - 19/09/2022, 19:50 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

Sumber

KOMPAS.com - MF (27), Pria asal Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar), mengaku menjadi korban penculikan dan penganiayaan.

Tak hanya itu, MF yang pulang ke rumah dalam kondisi babak belur juga mengaku telah dibuang di wilayah Sukabumi, Jabar.

Alih-alih mendapat pertolongan dan perlindungan, MF justru ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian karena diduga telah membuat laporan palsu.

Berdasarkan penelusuran polisi, tak ada kasus penculikan dan penganiayaan yang dialami MF. Pria tersebut sebenarnya sedang bermasalah dengan keluarga sang pacar, IT.

Baca juga: Seorang Warga Makassar Tewas Dikeroyok Setelah Diteriaki Pencuri

Kronologi kejadian

Kapolsek Cikarang Utara, Kompol Mustakim menjelaskan, MF dan IT tinggal bersama di kawasan Rengasbandung, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jabar.

"Dia (MF) membawa lari anak gadis orang, inisialnya IT, di kontrakan di Kedungwaringin, Rengasbandung," kata Mustakim, dikutip dari TribunJabar.id, Senin (19/9/2022).

Saat sepasang kekasih itu kehabisan uang, IT memutuskan untuk pulang ke rumahnya yang terletak tidak jauh dari kontrakan yang disewanya.

Pada saat itulah, keluarganya mengetahui bahwa IT tinggal bersama dengan MF di rumah kontrakan.

Mengetahui hal tersebut, keluarga IT marah. Mereka bersama warga menggerebek MF dan IT pada Rabu (13/9/2022) dini hari.

Baca juga: Viral, Video WNA Rusia di Bali Dikeroyok Rekan Senegaranya, Diduga Masalah Utang

MF pun dibawa ke kantor RT setempat untuk dimintai keterangan. Pada saat itu, dia mengalami pengeroyokan oleh sejumlah warga.

"Setelah itu, karena di situ diketahui bahwa dia itu bukan suami istri, ya akhirnya dikeroyok warga," ujar Mustakim.

Setelah kejadian itu, MF pun akhirnya pulang ke rumahnya di Pasir Gombong, Cikarang Utara, Bekasi.

MF pun memberikan cerita bohong kepada keluarga dan teman-temannya untuk menutupi penyebab wajahnya yang babak belur.

Mendengar cerita MF, teman-temannya mendorong agar dia melaporkan kejadian yang diceritakannya kepada pihak kepolisian.

Baca juga: Pesta Miras Berujung Maut, Pria di Kotabaru Tewas Dikeroyok 4 Rekannya Sendiri

"Kalau motifnya dia tuh mau menghilangkan yang dia lakukan di daerah Kedungwaringin. Kan mukanya bonyok, ditanya teman-temannya, mengarang cerita bohong, lalu lapor ke polsek kasusnya penculikan," ungkapnya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dijanjikan 3 Proyek PUPR di Papua Rp 126 Miliar, Pengusaha Tertipu Rp 1 Miliar

Dijanjikan 3 Proyek PUPR di Papua Rp 126 Miliar, Pengusaha Tertipu Rp 1 Miliar

Regional
Siapkan Persyaratan, Cak Imin: AMIN Akan Daftar ke KPU 19 Oktober

Siapkan Persyaratan, Cak Imin: AMIN Akan Daftar ke KPU 19 Oktober

Regional
Mahasiswi Hilang Seminggu, Kabar Terakhir Kirim Pesan Gambar Kaki Kotor

Mahasiswi Hilang Seminggu, Kabar Terakhir Kirim Pesan Gambar Kaki Kotor

Regional
Kondisi Udara Level Berbahaya, Palembang Gelar Shalat Minta Hujan di 1.990 Masjid

Kondisi Udara Level Berbahaya, Palembang Gelar Shalat Minta Hujan di 1.990 Masjid

Regional
2 Mayat Ditemukan di 2 Lokasi di Sumba Barat NTT, Sama-sama Pakai Gelang Merah

2 Mayat Ditemukan di 2 Lokasi di Sumba Barat NTT, Sama-sama Pakai Gelang Merah

Regional
Sederet Fakta Sumbangan Rp 1,6 Juta Per Siswa untuk Beli Mobil, Kepsek SMPN 1 Ponorogo Sebut Sukarela

Sederet Fakta Sumbangan Rp 1,6 Juta Per Siswa untuk Beli Mobil, Kepsek SMPN 1 Ponorogo Sebut Sukarela

Regional
Cerita Kholifah Setiap Hari ke Makam Sang Anak yang Meninggal Saat Tragedi Kanjuruhan: Ibu Kangen Nduk...

Cerita Kholifah Setiap Hari ke Makam Sang Anak yang Meninggal Saat Tragedi Kanjuruhan: Ibu Kangen Nduk...

Regional
Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang, Kendaraan sampai Menumpuk

Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang, Kendaraan sampai Menumpuk

Regional
Menilik Hubungan Geng 'Barisan Siswa' dengan 2 Kasus 'Bullying' di Cilacap

Menilik Hubungan Geng "Barisan Siswa" dengan 2 Kasus "Bullying" di Cilacap

Regional
Awal Mula Ida Susanti Ditipu Menikah dengan Perempuan, 20 Tahun Cari Keadilan

Awal Mula Ida Susanti Ditipu Menikah dengan Perempuan, 20 Tahun Cari Keadilan

Regional
Sebar Video Pribadi Mantan Istri, Kades di Magelang Divonis Penjara 22 Bulan

Sebar Video Pribadi Mantan Istri, Kades di Magelang Divonis Penjara 22 Bulan

Regional
Cerita Warga 3 Kampung Tak Punya Listrik, Cas Ponsel Jalan Kaki 3 Km Lewati Jalan Rusak

Cerita Warga 3 Kampung Tak Punya Listrik, Cas Ponsel Jalan Kaki 3 Km Lewati Jalan Rusak

Regional
Alami Kekeringan, Bukit Lanap di Lahat Sumsel Terbakar

Alami Kekeringan, Bukit Lanap di Lahat Sumsel Terbakar

Regional
Video Pemuda Dikeroyok di Bengkel Sumbar Viral, 5 Pelaku Ditangkap

Video Pemuda Dikeroyok di Bengkel Sumbar Viral, 5 Pelaku Ditangkap

Regional
Kunjungi Pulau Rempang, Airlangga: Pemerintah Jamin Penuhi Janji untuk Masyarakat

Kunjungi Pulau Rempang, Airlangga: Pemerintah Jamin Penuhi Janji untuk Masyarakat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com