Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] MAH Jual Kanal Telegram ke Bjorka | Ketua PDI-P Solo Pamit dari Rapat Koordinasi bersama Puan

Kompas.com - 18/09/2022, 06:12 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Pemuda asal Kabupaten Madiun, Jawa Timur, berinisial MAH (21), menjadi tersangka karena keterlibatannya dengan hacker Bjorka.

MAH menjual kanal Telegram kepada Bjorka sekitar tanggal 10 September 2022 dengan harga 100 dollar AS.

Ia mengaku melakukan tindakan itu untuk membayar angsuran kredit sepeda motor dan utang orangtuanya.

Berita lainnya, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Solo FX Hadi Rudyatmo pamit dari rapat koordinasi dan pengarahan bersama Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Puan Maharani.

Rapat akan digelar di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (18/9/2022).

Rudy, sapaan akrabnya, mengaku tak bisa menghadiri rapat tersebut karena ada tugas sebagai atur pambagya harja dalam pernikahan kader PDI-P di Solo.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Sabtu (17/9/2022).

1. Alasan MAH jual kanal Telegram ke Bjorka

 RUMAH TERSANGKA--Inilah suasana rumah Muhammad Agung Hidayatulloh Dusun Mawatsari, RT 17/RW 7, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur usai ditetapkan tersangka. Beberapa awak media mulai berdatangan untuk meliput situasi rumah, Jumat (16/9/2022) sore. KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI RUMAH TERSANGKA--Inilah suasana rumah Muhammad Agung Hidayatulloh Dusun Mawatsari, RT 17/RW 7, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur usai ditetapkan tersangka. Beberapa awak media mulai berdatangan untuk meliput situasi rumah, Jumat (16/9/2022) sore. 

MAH ditetapkan sebagai tersangka karena diduga terlibat dengan hacker Bjorka.

Pria asal Kabupaten Madiun itu menjual kanal Telegram kepada Bjorka dengan harga 100 dollar AS. Penjualan itu terjadi sekitar tanggal 10 September 2022.

Pembayaran dilakukan menggunakan bitcoin.

MAH mengatakan, dirinya terpaksa menjual kanal Telegram kepada Bjorka untuk membayar angsuran kredit sepeda motor dan utang orangtuanya.

“Uang hasil penjualan channel itu saya gunakan untuk membayar angsuran sepeda motor Rp 800.000 dan membantu orangtua saya,” ujarnya, Sabtu.

Baca selengkapnya: MAH Jual Channel Telegram ke Bjorka untuk Bayar Kredit Motor dan Utang Orangtua


2. Penjelasan Ketua PDI-P Solo soal absen dari rapat bersama Puan

Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (17/9/2022).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (17/9/2022).

Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo bakal absen dari rapat koordinasi dan pengarahan bersama Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Kegiatan tersebut akan diselenggarakan di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (18/9/2022).

Mantan wali Kota Solo ini menuturkan, ketidakhadirannya karena mendapat tugas sebagai atur pambagya harja dalam pernikahan kader PDI-P di Solo. Atur pambagya harja ialah pidato sambutan untuk menerima kedatangan tamu.

"Kulo (saya) atur pambagya harja dua tempat. Jam 10 sama setengah 7, jadikan tidak sampai (waktunya). Kulo pamit mangkih (saya pamit nanti)," ucapnya, Sabtu.

Rudy menjelaskan, peserta yang diundang dalam rapat koordinasi dan pengarahan adalah struktur partai, terdiri ketua, sekretaris, bendahara, anggota fraksi dan kepala daerah.

Baca  selengkapnya: Ketua PDI-P Solo FX Rudy Pamit dari Rapat Koordinasi dan Pengarahan Bersama Puan Maharani di Semarang

 

3. Kisah pilu ibu di NTT, meski kaki kanannya dipasung, tetap susui anak

Ilustrasi bayi sedang digendong ibunya.jcomp/ Freepik Ilustrasi bayi sedang digendong ibunya.

Ibu berinisial HU (32) yang tinggal di pedalaman Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, tetap menyusui bayinya meski kaki kanannya dipasung.

HU dipasung karena diduga menderita gangguan jiwa. Stefanus Belasius Rugu selaku kepada desa setempat menjelaskan bahwa HU pernah mengamuk, membakar pakaiannya sendiri dan pakaian anaknya.

Perempuan tersebut tinggal di rumah bersama mertua laki-laki yang sudah lanjut usia. Demi keamanan dan keselamatan, HU dipasung di dalam rumah selama dua hari. Namun, pasungnya kini sudah dilepas.

"Kini ibu itu sudah dilepas pasungnya. Menurut mertua laki-lakinya, kondisi ibu itu sudah membaik, tidak mengamuk lagi, dan bisa mandi serta mengurus bayinya setelah dibongkar pasungnya. Saat ini ibu itu sudah bersama keluarga orangtuanya di salah satu kecamatan di Kabupaten Manggarai," ungkapnya, Jumat (16/9/2022).

Meski dipasung, HU tetap menyusui buah hatinya yang berusia lima bulan.

Baca selengkapnya: Kaki Kanan Dipasung, Seorang Ibu di NTT Tetap Menyusui Bayinya yang Berusia 5 Bulan

4. Misteri tewasnya PNS Bapenda Semarang, korban sempat salah seragam saat hendak ke kantor

Rumah Iwan Budi Pegawai Bapenda Semarang. Kamis (15/9/2022)KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf Rumah Iwan Budi Pegawai Bapenda Semarang. Kamis (15/9/2022)

Pegawai negeri sipil (PNS) Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Iwan Budi, yang dilaporkan hilang sejak 24 Agustus 2022, ditemukan meninggal dunia di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Kamis (8/9/2022).

Jasadnya dalam keadaan terbakar. Anggota tubuhnya pun tak utuh.

Sebelum hilang, Iwan sedianya akan diperiksa polisi sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi senilai Rp 3 miliar.

Istri Iwan, Theresia Onee Anggarawati, menerangkan, suaminya sempat salah mengenakan seragam saat akan berangkat kerja. Ini terjadi sebelum Iwan hilang.

"Seragamnya salah, sempat minta disetrikakan seragam, kemudian berangkat kerja seperti biasa. Ditunggu sampai malam, belum pulang," tuturnya, Jumat (9/9/2022).

Baca selengkapnya: Sebelum Ditemukan Tewas, PNS Semarang Iwan Budi Sempat Salah Seragam Saat ke Kantor, Ada Bekas Bensin di TKP

5. Perawat di Lubuklinggau cabuli remaja keluarga pasien

Ilustrasi Pencabulan. Seorang siswi Sekolah Dasar (SD) di Padang Pariaman, Sumatera Barat, LP (9) diduga menjadi korban pencabulan yang dilakukan oknum guru sendiri, KK (27).KOMPAS.COM/SHUTTERSTOCK Ilustrasi Pencabulan. Seorang siswi Sekolah Dasar (SD) di Padang Pariaman, Sumatera Barat, LP (9) diduga menjadi korban pencabulan yang dilakukan oknum guru sendiri, KK (27).

Seorang perawat berinisial HE (35) ditangkap oleh anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Lubuklinggau, Sumatera Selatan

Laki-laki yang bekerja di rumah sakit swasta itu melakukan pencabulan terhadap seorang remaja pria yang merupakan keluarga pasien.

Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi menjelaskan, peristiwa bermula saat korban meminta pertolongan kepada HE untuk memperbaiki selang infus kakaknya yang sedang dirawat.

Melihat korban hanya seorang diri menjaga pasien, HE kemudian melakukan aksinya.

“Pelaku tiba-tiba mengimingi korban untuk cek kesehatan dengan modus tubuh korban bagus kalau mau masuk polisi,” jelasnya, Sabtu.

Baca selengkapnya: Modus Cek Kesehatan, Perawat di Lubuklinggau Sumsel Cabuli Bocah Laki-laki 13 Tahun Keluarga Pasien

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi; Kontributor Solo, Labib Zamani; Kontributor Manggarai, Markus Makur; Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Robertus Belarminus, Khairina, Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com