Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternate Kota Rempah, Upaya Pemkot Perkuat Identitas demi Menggerakkan Ekonomi

Kompas.com - 18/09/2022, 06:10 WIB
Dheri Agriesta

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Kota Ternate serius memperkuat identitas kota atau city branding dengan kampanye Ternate Kota Rempah. Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman menjelaskan, pemilihan identitas Ternate Kota rempah bukan tanpa sebab.

"Saya sering sebut Ternate itu adalah titik nol dari perdagangan rempah, itu (rempah) yang (dulu) memicu orang Belanda dan Portugis datang," kata Tauhid saat berbincang di Kantor Kompas.com, Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Tauhid menambahkan, Pemerintah Kota Ternate telah memiliki roadmap yang harus dilakukan untuk memperkuat branding tersebut.

Ia mengatakan, pemilihan identitas Ternate Kota Rempah bukan semata-mata mengusung euforia sejarah. Tauhid ingin cerita tentang kekayaan rempah-rempah di Ternate itu bisa diubah menjadi nilai ekonomi bagi masyarakat.

"Yang paling penting bagaimana kita mengelaborasi semangat ini, nanti wujudnya ekonomi. Bagaimana kita konversi story telling (cerita) menjadi ekonomi," kata Tauhid.

Di Balik Pemilihan Identitas Ternate Kota Rempah

Tauhid menceritakan awal mula pemilihan identitas kota tersebut. Menurutnya, ada tiga komiditi yang terkenal di Provinsi Maluku Utara, kopra, pala, dan cengkeh.

Komiditi kopra, kata dia, merupakan andalan masyarakat di Pulau Halmahera. Sementara pala dan cengkeh yang tergolong ke dalam rempah-rempah, merupakan komoditi utama yang ada di Ternate.

Baca juga: Mengapa Ternate Dapat Berkembang Menjadi Kerajaan Maritim?

Pala dan cengkeh juga yang membuat banyak pedagang dari Eropa, Arab, dan China, datang ke Maluku pada zaman dulu. Komiditi itu juga yang membuat pelaut dari Portugis dan Belanda tiba di Nusantara.

"Ternyata kota rempah itu bukan sesuatu yang baru, itu revitalisasi semangat kota rempah yang dulu jadi incaran Eropa," kata Tauhid.

Meski, kata Tauhid, petani masih mengeluhkan harga cengkeh yang belum terlalu bagus. Saat ini, harga pala masih cukup bagus.

"Kita minimal memmpertahankan identitas itu. dia komoditas lokal, di Gunung Gamalama itu di bawah kakinya berapa ratus meter ke atas, itu dipenuhi kebun cengkeh. Cengkeh dan pala itu khas, kita wajib melestarikan, dalam konteks sejarah dan konteks ekonomi," jelasnya.

Untuk memperkuat kampanye identitas Ternate Kota Rempah itu, Tauhid mengaku dibantu sejumlah pihak dan kelompok masyarakat, salah satunya Indonesia Creative Cities Network.

"Banyak yang membantu Ternate mencari identitas diri, itu diakui. Apakah Ternate cocok dengan Kota Rempah? Cocok, karena sejarah itu," kata Tauhid.


Upaya Memperkuat Identitas Diri

Program branding Ternate Kota Rempah itu telah berjalan sejak 2019. Tauhid menyebut, sejumlah perencanaan dan kegiatan untuk memperkuat identitas itu telah dilakukan.

Ia mencontohkan, upaya Pemkot Ternate melibatkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berbasis rempah-rempah saat Pekan Olahraga Provinsi Maluku Utara.

"Termasuk terakhir itu kita menjadi bagian dari perjalanan muhibah budaya dan perjalanan jalur rempah, Ternate menjadi persinggahan. Kita ambil momennya, kita kenalkan budaya dan atraksi, sekaligus ekspo," kata Tauhid.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com