PEKANBARU, KOMPAS.com - Kasus tewasnya Fitria Yulisunarti (40) dengan leher terikat kain di dalam mobil di basemen kantor DPRD Riau di Kota Pekanbaru, masih belum terungkap.
Kamis (15/9/2022), keluarga korban bersama kuasa hukumnya mendatangi Polresta Pekanbaru.
"Kami baru menerima surat kuasa dari keluarga korban terkait perkara kejadian di DPRD Riau. Hari ini kami mau menginformasi kepada Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru untuk menanyakan perkara ini sudah sejauh mana penyelidikannya," ujar Jon Kosneor, selaku kuasa hukum keluarga korban di Polresta Pekanbaru, Kamis (15/9/2022).
Baca juga: Tewasnya ASN Wanita di Basemen DPRD Riau Masih Misteri, 23 Saksi Diperiksa
Namun, Jon mengaku tidak dapat menemui Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan karena sedang ada kegiatan di Polda Riau.
Jon menduga, Fitria Yulisunarti tewas dengan motif pembunuhan.
Sebab, pihaknya melihat ada kejanggalan dari tewasnya aparatur sipil negara (ASN) tersebut.
"Kami melihat ada kejanggalan dari kasus ini. Artinya apa, kalau dilihat dari foto korban pas ditemukan, lehernya tergantung sementara badannya masih duduk di bangku mobil. Menurut kami, ini tidak membuat seseorang bisa meninggal dunia," kata Jon.
Selain itu, hasil otopsi yang disampaikan polisi menunjukkan bahwa korban tewas karena benda tumpul. Namun, Jon mengaku belum menerima hasil otopsi itu.
"Hasil otopsi yang disampaikan, meski hasil otopsi belum kami terima, tapi ada akibat benda tumpul. Itu yang ingin kami pastikan.
Kemudian, saksi-saksi siapa saja yang diperiksa dalam perkara ini. Jadi, kami minta hasil perkembangan kasus ini," kata Jon.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.