Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Sempat Ditolak Keluarga, Perempuan yang Tewas di TPS Manokwari Akhirnya Dimakamkan

Kompas.com - 14/09/2022, 17:55 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com- Pihak keluarga sempat menolak menerima jenazah AS (20), perempuan yang ditemukan tewas bersimbah darah di Tempat Pembuangan Sampah di Kampung Masiepi, Manokwari, Papua Barat.

Penolakan tersebut terjadi karena berkaitan dengan adat istiadat yang berlaku.

"Keluarga korban sempat menolak menerima korban untuk dimakamkan, karena menurut mereka hal ini berkaitan dengan adat, sehingga mereka meminta korban dibawa ke keluarga suaminya," kata Kapolsek Manokwari Kota AKP Barong Limbong, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Selidiki Temuan Mayat Perempuan Bersimbah Darah di Manokwari, Polisi Periksa 6 Saksi

Jenazah AS yang ditemukan di TPS, Senin (12/9/2022) sempat disemayamkan di kamar jenazah.

Pihak keluarga yang semula menolak jenazah akhirnya memutuskan mengambil jenazah pada Rabu (14/9/2022) untuk dimakamkan di TPU Gaya Baru, Kelurahan Wosi, Distrik Manokwari Barat.

Proses pemakaman dikawal oleh personel Polsek Kota Manokwari dibantu dengan personel Sabhara Polres Manokwari.

Baca juga: Polisi Identifikasi Mayat Perempuan Bersimbah Darah di Manokwari

"Akhirnya tadi sekitar pukul 12.10 WIT, pihak keluarga menerima jenazah dari petugas kamar jenazah RSUD dan kemudian dimakamkan dengan kawalan personel Polisi, karena mediasi yang kami lakukan bersama dengan Pak Obeth Ayok selaku salah satu kepala suku," ucap Kapolsek.

Kepada keluarga, Kapolsek memastikan proses hukum tetap berjalan untuk mengungkap kematian AS.

"Masalah hukum mohon dipercayakan kepada pihak kepolisian, tentang penyelesaian adat silakan diatur berdasarkan ketentuan yang ada," ucap Kapolsek.

Halaman:


Terkini Lainnya

Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Regional
Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Regional
Jalan Pantura Demak-Kudus Tersendat Lagi, Polisi Belakukan 'Contra Flow'

Jalan Pantura Demak-Kudus Tersendat Lagi, Polisi Belakukan "Contra Flow"

Regional
Berencana Kuras Isi Minimarket, Komplotan Bandit sampai Sewa Mobil untuk Kabur

Berencana Kuras Isi Minimarket, Komplotan Bandit sampai Sewa Mobil untuk Kabur

Regional
Istri Mantan Bupati Ikut Ramaikan Bursa Pilkada Banyumas

Istri Mantan Bupati Ikut Ramaikan Bursa Pilkada Banyumas

Regional
Viral, Pendaki Nyalakan 'Flare' di Gunung Andong, Pengelola Merasa Kecolongan

Viral, Pendaki Nyalakan "Flare" di Gunung Andong, Pengelola Merasa Kecolongan

Regional
Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Regional
Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com