Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Kebingungan, Jenazah Junaidi TKI Asal Jambi Tak Bisa Dipulangkan dari Malaysia

Kompas.com - 13/09/2022, 20:18 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Junaidi, seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) ditemukan tewas di pinggir jalan, dekat lampu merah di Kuala Lumpur pada Senin (12/9/2022) sekitar pukul 11.00 waktu Malaysia.

Junaidi merupakan seorang TKI asal Desa Pematang Pauh, Kecamatan Jangkat Timur, Kabupaten Merangin, Jambi.

Keluarga kebingungan tak bisa memulangkan jenazah Junaidi ke kampung halamannya di Jambi lantaran tak memiliki biaya.

Hingga saat ini, jenazah Junaidi yang bekerja sebagai petugas kebersihan jalan raya ini masih berada di rumah sakit.

Baca juga: Jenazah TKI Telantar di Malaysia, Keluarga Bingung Tak Punya Biaya Pemulangan

Keluarga tak mampu

Juanda Prasetyo, keluarga dari mendiang Junaidi meminta tolong kepada pemerintah Indonesia agar dapat membantu biaya pemulangan jenazah ke kampung halaman.

"Keluarga minta almarhum dipulangkan ke Indonesia agar bisa dimakamkan di kampung halaman," ungkap Juanda dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/9/2022).

Keluarga di kampung mengalami kendala karena tidak mempunyai akses kepada pemerintah.

Terlebih, keluarga Junaidi juga mengalami kesulitan ekonomi.

"Kami juga tidak punya biaya. Karena almarhum berasal dari keluarga tak mampu," tutur Juanda.

Sempat mengeluh sakit

Rekan Junaidi, PJM mengatkan, korban ditemukan sudah tidak bernyawa di dekat bahu jalan lampu merah Kuala Lumpur.

Sebelum berangkat kerja, pada pagi hari Junaidi sempat mengeluhkan sakit.

Menurutnya, berdasarkan aturan pemerintah Malaysia, apabila dalam waktu 3-5 hari, tidak ada konfirmasi dari pihak keluarga dan pemerintah Indonesia, jenazah akan langsung dimakamkan di Malaysia.

"Sampai hari ini, sudah dua hari jenazah itu berada di hospital pemerintah Malaysia. Sudah juga dilakukan otopsi, untuk mencari tau penyebab kematian," kata PJM.

Berharap bantuan pemerintah

Dia menyebut, biaya pemulangan jenazah ke Indonesia sebesar 10.000 Ringgit Malaysia.

Dia sendiri tak bisa membantu lantaran tidak memiliki uang sebesar itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com