BANDUNG, KOMPAS.com - Beda dulu beda sekarang. Butuh waktu bagi Kota Bandung menjadi kota yang penuh daya tarik. Salah satu yang memengaruhi perkembangan Bandung adalah kereta api.
Sejak dahulu kota dengan julukan Parijs van Java ini menjadi salah satu daerah yang diawasi perkembangannya oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Salah satunya, Gubernur Jendral Herman Whillem Daendels, yang saat itu mencoba mereformasi sosio budaya masyarakat Hindia Belanda, dengan mengangkat kaum menak dan bangsawan menjadi pegawai pemerintahannya.
Baca juga: Saktinya Stasiun Cipeundeuy, meski Stasiun Kecil, Kereta Api Berbagai Kelas Wajib Berhenti di Sana
Daendles juga membuat Jalan Raya Pos (De Grote Postweg) dari Anyer Ujung Barat ke Panarukan ujung Timur dengan tujuan mengawasi pulau Jawa.
Ia juga memerintahkan pemindahan ibu kota ke pinggir Jalan Raya Pos yang kini menjadi Kota Bandung.
Namun Kota Bandung dulu, belum berkembang seperti sekarang. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah setempat untuk membangun Kota Bandung seperti saat ini.
Salah satu upaya itu dengan membangun jalur rel bagi moda tansportasi kereta api. Pembangunan kereta saat itu memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perekonomian suatu wilayah yang dilaluinya, salah satunya Kota Bandung.
lalu bagaimana Perkeretaapiaan ini dapat mendongkrak perkembangan dan pertumbuhan Kota Bandung?
Awalnya pembangunan rel kereta difungsikan sebagai alat angkut produksi perkebunan wilayah priangan, yang kala itu menjadi barang komoditi ekspor yang laku keras di pasaran dunia.
Baca juga: 10 Lagu Daerah Jawa Barat Beserta Lirik dan Maknanya
Sekadar informasi, hasil ondermening di sekitar Bandung sendiri ada teh, kina, kopi, dan karet. Jabar bahkan memiliki lebih dari 80 persen perkebunan teh dan kopi di Indonesia.
Perkebunan kina bahkan seluruhnya berada di wilayah Priangan. Sebagai salah satu pendapatan negara, daerah tersebut menjadi daerah prioritas pembangunan jaringan rel kereta.
Seiring waktu, moda kereta api juga tak hanya digunakan untuk mengangkut barang komiditi, tapi juga transportasi bagi manusia itu sendiri.
Bahkan digunakan sebagai sarana pendukung rencana pemekaran wilayah Gemeente Bandung tahun 1919.
Dikutip dari berbagai sumber, industri perkeretapian ini menjadi salah satu yang menyebabkan pertumbuhan Kota Bandung di masa lalu.
Pembangunan jalur kereta api ini juga lah yang membantu pergerakan barang dan manusia relatif lebih cepat dan massif.