PADANG, KOMPAS.com - Sekitar 100 pengemudi ojek online di Sumatera Barat demo di kantor DPRD Sumbar, Selasa (13/9/2022), buntut dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Kami menuntut pemerintah kembali menurunkan harga BBM," kata Edi, seorang orator di depan gedung DPRD Sumbar.
Tidak hanya menolak kenaikan harga BBM, para pengunjuk rasa menyuarakan sejumlah tuntutan, yakni mencabut izin aplikator yang tidak patuhi regulasi, pemerataan tarif untuk seluruh aplikator, hingga bentuk payung hukum untuk driver online.
Baca juga: Emak-Emak dan Santri di Lhokseumawe Demo Tolak Kenaikan BBM dan Listrik
Kemudian mewujudkan kesejahteraan sosial bagi driver online Indonesia serta menolak aplikasi baru yang beroperasi di Sumbar.
Aspirasi pengemudi ojol itu diterima Ketua DPRD Sumbar, Supardi, yang didampingi Ketua Komisi III Ali Tanjung dan Sekwan Raflis.
Menurut Supardi, aspirasi pengemudi ojol itu segera ditindaklanjuti.
“Selain itu, dalam waktu dekat kita akan menggelar rapat dengan mitra terkait dan juga akan mengundang perwakilan dari teman-teman driver ojek online guna mencari solusi atas permasalahan ini. Minggu depan kita akan gelar rapat,” tutur Supardi.
Baca juga: Warga Padang Kirim Surat Terbuka ke Jokowi, Minta Segera Bayar Utang Tahun 1950 Sebesar Rp 62 Miliar
Menurut Supardi, pemerintah pusat melalui Menteri Keuangan sudah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang sangat mendukung dan membantu para pengguna jasa keuangan di bidang transportasi termasuk ojek.
“Hanya saja salinan PMK tersebut belum kami terima dan mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kita bisa realisasikan sehingga dapat membantu teman-teman driver ojek kita,” kata Supardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.