PASANGKAYU, KOMPAS.COM – Banjir yang masih merendam sejumlah desa di Pasangkayu, Sulawesi Barat, sejak empat hari terakhir, tidak hanya melumpuhkan aktivitas perekonomian warga dan pelayanan masyarakat.
Kegiatan belajar mengajar di sejumlah sekolah juga terdampak.
Para siswa di sekolah-sekolah tersebut kini terpaksa belajar darurat di masjid dan rumah warga yang tak terkena bencana banjir.
Salah satu sekolah yang kebanjiran dan menggelar belajar darurat adalah SD Negeri Marambeau. SD tersebut sejak 4 hari lalu tidak dapat digunakan karena terendam banjir.
Baca juga: Hujan Deras hingga 16 September, Lebak Banten Waspada Banjir dan Longsor
Kepala Sekolah SD negeri Marambeau, kamal, mengatakan, sebanyak 90 siswa terpaksa belajar masjid dan di salah satu rumah miliknya di dusun Palapi Tenggo yang aman dari bencana banjir.
"Siswa terpaksa belajar darurat di tempat yang tidak seharusnya agar proses belajar mengajar mereka tetap berjalan meski dengan fasilitas terbatas," kata Kamal.
Kamal menjelaskan, saat ini pihaknya sudah meminta tenda darurat yang dibutuhkan ke sejumlah pihak.
Namun hingga kini permintaan tenda darurat yang diajukan sekolah belum direspons pemerintah setempat.
Meski kondisinya serba terbatas, Kamal memastikan sekolah berupaya tetap melaksanakan proses belajar mengajar.
Kamal berharap ada perhatian pemerintah terhadap kondisi sekolah yang tergenang banjir.
Menurut kamal, seharusnya Dinas pendidikan menyediakan tempat belajar mengajar sementara selama masa banjir.
Diberitakan, kondisi banjir terparah terjadi di dua dusun, yakni Dusun Sinar Wajo dan Dusun Marambeau. Kedua dusun ini merupakan wilayah perkebunan masyarakat.
Baca juga: BPBD di Bengkulu Harus Berutang untuk Beri Bantuan Korban Banjir
Kepala Desa Karya Bersama Rahmanuddin menyebutkan, banjir yang terjadi di Desa Karya Bersama disebabkan luapan air sungai Pasangkayu akibat tingginya curah hujan dari hulu hingga ke hilir.
“Bukan hanya fasilitas umum yang terendam banjir dalam lima hari terakhir. Permukiman dan lahan pertanian milik warga juga rusak terendam banjir,” jelas Rahmanuddin.
Rahmanuddin mengatakan, banjir yang terjadi sejak empat hari lalu menyebkan 11 kepala keluarga di Dusun Sinar Wajo mengungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.