Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedemo Tolak Harga BBM Naik Memaksa Masuk Gedung DPRD Jateng, Sempat Terjadi Kericuhan

Kompas.com - 08/09/2022, 19:24 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ribuan massa aksi demonstrasi penolakan kenaikan BBM bersikukuh memasuki Gedung DPRD Jawa Tengah untuk melakukan penyegelan, pada Kamis (8/9/2022).

Lantaran dilarang masuk, mahasiswa sempat ricuh mendorong gerbang.

Kurang lebih 1.500 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang merapatkan barisan di Jalan Pahlawan sejak pukul 14.00 WIB.

Setibanya di lokasi, kawat polisi ditutup dengan banner aksi demonstrasi. Kemudian, massa menginjak-injak untuk merubuhkan kawat.

Baca juga: Viral Video Anggota Satpol PP Semarang Diduga Pukul Lurah Gara-gara Bongkar Bangunan, Ini Kata Kasatpol PP

Aksi berlangsung kondusif selama orasi dilakukan secara bergantian.

Perwakilan buruh dari Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Jawa Tengah ikut menyuarakan keresahannya.

“Kami belum pulih setelah pandemi Covid-19, kami menuntut harga BBM diturunkan Kembali dan UMK dinaikkan di tahun mendatang,” tutur Giyanto, perwakilan KASBI Jateng dihadapan barisan massa.

Mahasiswa juga menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah pusat yang tetap melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di tengah krisis yang terjadi.

Sebab, pemindahan ibu kota tersebut dinilai mengancam keberadaan masyarakat adat di Kalimantan Timur.

“Orangtua kami kesulitan Pak mencari uang, BBM naik, bahan pokok naik. Kami mahasiswa beli nasi telur Rp 8.000 sekarang jadi Rp 10.000,” keluh salah seorang orator dari mahasiswa Unnes.

Beberapa yel-yel kritik dinyanyikan dengan kompak di depan Kantor Gubernur Jateng dan DPRD Jateng itu.

Pukul 16.00 WIB massa berdiri Menyusun formasi.

Dengan satu komando mereka melangkah bergandengan mendekati gerbang kantor.

Beberapa saat kemudian, massa meminta masuk untuk membacakan tuntutan. Namun, tak ada respons dan gerbang masih digembok.

 

Sebagian demonstran menaiki pagar. Mereka kembali meminta akses masuk gedung untuk melakukan penyegelan secara simbolis.

Lantaran kesal tak ditanggapi, massa mengayunkan gerbang meluapkan amukannya.

Sebagian melemparkan botol ke balik gerbang. Korlap aksi kembali mengambil alih untuk menertibkan massa.

Sekretaris DPRD Jateng Urip Sihabudin menemui massa dan menawarkan audiensi dengan mengirim beberapa delegasi perwakilan buruh dan mahasiswa.

Akan tetapi massa menolak dan memaksa pihak DPRD untuk membuka gerbang agar semuanya dapat melakukan aksi segel tersebut.

Baca juga: BLT BBM di Banyumas Mulai Cair, Warga: Ini Enggak Cukup, tapi...

Jelang pukul 16.30 WIB para demonstran mulai dibubarkan pihak kepolisian yang bertugas.

Lalu muncul kesalah pahaman antarkorlab aksi yang memicu kericuhan antardemonstran.

Kemudian, sempat terjadi bentrok antarmassa aksi dengan saling melempar botol.

Polisi menegaskan kembali untuk mengakhiri aksi dengan damai.

Kurang lebih pukul 17.50 massa membubarkan diri. Terlihat mahasiswa dengan almamater Unnes dan UIN Walisongo membersihkan tumpukan sampah di lokasi aksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com