Yosep (34), seorang tukang ojek yang ikut menerima bantuan juga berterima kasih kepada jajaran Polres Sikka.
Harga BBM yang naik membuat mereka kesulitan menetapkan tarif penumpang. Kenaikan harga ini tak hanya berdampak kepada tukang ojek, tetapi semua lapisan masyarakat.
"Ini memang menjadi kendala kita. Kalau kita naik harga bagaimana dengan penumpang, pasti cukup sulit. Kita harap pemerintah bisa mempertimbangkan hal ini," ujarnya.
Warga lainnya, Antonius (45), mengaku hanya bisa pasrah dengan keputusan pemerintah menetapkan harga BBM baru.
Baca juga: Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM di Sikka Ricuh, Mahasiswa dan Polisi Bentrok
Meski keputusan itu tak bisa dibatalkan, ia berharap pemerintah memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.
"Saya dengar ada bantuan lansgsung tunai (BLT) nanti dari pemerintah. Semoga harus benar-benar diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan," jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah pusat secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022).
Adapun rincian kenaikan tersebut, yakni harga Pertalite Rp 10.000 per liter dari semula Rp 7.650, harga Solar Rp 6.800 per liter, sebelumnya Rp 5.150, harga Pertamax Rp 14.500 per liter dari yang semula Rp 12.500.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.