MAUMERE, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyalurkan paket sembako kepada sopir angkot, pengemudi ojek, hingga tukang sapu di sejumlah lokasi di Kota Maumere, Kamis (8/9/2022).
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Sikka, AKBP Nelson Filipe Dias Quintas mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Polri untuk membantu masyarakat terdampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
"Sesuai arahan dari Pak Kapolri melalui Pak Kapolda untuk memberikan bantuan kepada rekan-rekan yang kena dampak BBM naik. Kita memberikan bantuan sekitar 50 paket sembako," ujar Nelson di sela-sela kegiatan pembagian sembako.
Nelson mengatakan, bantuan tersebut berupa beras dan sejumlah kebutuhan dapur. Sehingga diharapkan, bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak.
Nelson juga memastikan pascakenaikan BBM, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) aman dan terkendali.
Baca juga: Stok Melimpah, Pedagang Bawang di Sikka Kesulitan Naikkan Harga meski Biaya Operasional Naik
"Kami dari Polres Sikka 24 jam berkeliling untuk menjaga Kamtibmas," katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat tidak panik karena stok BBM masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Sikka.
Seorang petugas kebersihan yang menerima bantuan, Deni Sogen (42), mengucapkan terima kasih kepada Polres Sikka.
Deni menambahkan, setelah pemerintah menaikkan harga BBM, harga sejumlah bahan pokok pun naik.
"Terima kasih atas bantuannya. Semoga jangan hanya sekali, ada lagi bantuan selanjutnya," pinta Deni.
Yosep (34), seorang tukang ojek yang ikut menerima bantuan juga berterima kasih kepada jajaran Polres Sikka.
Harga BBM yang naik membuat mereka kesulitan menetapkan tarif penumpang. Kenaikan harga ini tak hanya berdampak kepada tukang ojek, tetapi semua lapisan masyarakat.
"Ini memang menjadi kendala kita. Kalau kita naik harga bagaimana dengan penumpang, pasti cukup sulit. Kita harap pemerintah bisa mempertimbangkan hal ini," ujarnya.
Warga lainnya, Antonius (45), mengaku hanya bisa pasrah dengan keputusan pemerintah menetapkan harga BBM baru.
Baca juga: Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM di Sikka Ricuh, Mahasiswa dan Polisi Bentrok
Meski keputusan itu tak bisa dibatalkan, ia berharap pemerintah memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.
"Saya dengar ada bantuan lansgsung tunai (BLT) nanti dari pemerintah. Semoga harus benar-benar diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan," jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah pusat secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022).
Adapun rincian kenaikan tersebut, yakni harga Pertalite Rp 10.000 per liter dari semula Rp 7.650, harga Solar Rp 6.800 per liter, sebelumnya Rp 5.150, harga Pertamax Rp 14.500 per liter dari yang semula Rp 12.500.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.