Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma’ruf Amin Minta Kasus Kematian Santri di Gontor Segera Diproses

Kompas.com - 07/09/2022, 21:40 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyoroti kasus kematian AM (17), santri Kelas 5i (setara SMA) di Pondok Modern Darussalam Gontor 1, di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Ma’ruf meminta agar kasus kematian AM yang diduga menjadi korban kekerasan segera diproses hukum.

"Saya kira itu kalau memang ada dari pihak keluarga untuk diproses (hukum) segera  diproses. Tapi kejadian itu, kita harapkan tidak mendiskreditkan pesantren,” kata Ma’ruf Amin saat melakukan kunjungan kerja di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (7/9/2022).

Baca juga: Gubernur Sumsel: Soal Tewasnya Santri Gontor, Kekerasan dalam Dunia Pendidikan Tidak Dibenarkan

Menurut Ma’ruf, pendidikan di pesantren pada zaman dulu tidak pernah didapati para santri menjadi korban kekerasan. Sebab, tugas pesantren dalam mendidik untuk membuat akhlak seorang anak menjadi mulia.

“Jadi di pesantren itu tujuannya dua. Satu memberi ilmu agama, paham agama, kedua memiliki akhlak yang mulia,” ujar Ma’ruf.

Dengan adanya kejadian santri tewas tersebut, Ma’ruf meminta agar pendidikan akhlak para santri dapat ditanamkan lagi sehingga kekerasan di dalam dunia pendidikan tak lagi terjadi.

“Belakangan ini yang terjadi ini menjadi perhatian kita, akhlaknya ini dibangun untuk menghormati satu sama lain, mencintai,” jelas Ma’ruf.

Baca juga: Tongkat yang Patah Jadi 2 hingga Becak, Ini Barang Bukti Kasus Penganiayaan Santri Gontor yang Disita Polisi

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengungkapkan motif terduga pelaku menganiaya santri Pondok Gontor berinisial AM hingga tewas. 

Menurut Catur, penganiayaan diduga karena kesalahpahaman antara korban dan pelaku lantaran masalah kekurangan alat.

Saat itu, AM memang berperan sebagai ketua panitia dalam perkemahan Kamis Jumat (Perkajum). Dia diduga dianiaya pada Senin (22/8/2022).

Namun untuk motif utuh, Kapolres mengatakan, akan disampaikan setelah polisi memeriksa semua saksi. Soal penyebab kematian santri, kata dia, akan disampaikan oleh saksi ahli.

"Saksi ahli yang menyampaikan penyebab kematiannya," ujar Catur, Selasa (6/9/2022).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com