AMBON, KOMPAS.com- Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan massa dari Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Kota Ambon dan mahasiswa Universitas Darusalam Ambon, berlangsung ricuh di kantor DPRD Maluku, Rabu (7/9/2022).
Kericuhan mulai terjadi setelah para mahasiswa memaksa masuk ke dalam kantor DPRD untuk menyampaikan aspirasinya.
Mereka memaksa menerobos masuk ke dalam kantor karena tidak ada anggota dewan yang mau menerima mereka.
Baca juga: Pj Wali Kota Umumkan Kenaikan Tarif Angkot Saat HUT Kota Ambon, Berikut Rinciannya
Aksi para mahasiswa itu itu diadang aparat kepolisian yang berjaga tepat di depan pintu masuk kantor sehingga aksi saling dorong yang berujung kericuhan antara pendemo dan polisi tak dapat dihindari.
Beruntung kericuhan itu tidak berlangsung lama, sebab sejumlah mahasiswa lainnya dapat menenangkan rekan-rekan mereka yang mengamuk.
Anggota polisi dapat menahan diri sehingga aksi anarkistis tidak terjadi.
“Ini gedung rakyat, biarkan kami masuk menyampaikan aspirasi masyarakat kami punya hak tidak boleh dihalangi,” teriak para mahasiswa beberapa saat sebelum kericuhan terjadi.
Baca juga: Remaja 16 Tahun di Ambon Diduga Dianiaya Sejumlah Oknum TNI
Setelah suasana kembali tenang, para mahasiswa kemudian dipersilahkan masuk ke dalam kantor DPRD untuk berdialog dengan para anggota DPRD.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.