Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Polisi Tembak Polisi di Lampung Tengah, Ditembak di Depan Istri dan Anak

Kompas.com - 05/09/2022, 19:54 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kasus polisi tembak polisi di Lampung Tengah menggegerkan publik. Kasus itu melibatkan Aipda Rudi Suryanto yang menembak rekan kerjanya, Bhabinkamtibmas Polsek Way Pengubuan, Aipda Ahmad Karnain. 

Aipda Ahmad Karnain ditembak di bagian dada oleh Kanit Provost Polsek Way Pengubuan, Lampung Tengah di depan rumahnya sendiri, Minggu (5/9/2022) pukul 21.30 WIB.

Berikut sejumlah fakta yang berhasil dihimpun Kompas.com dari keterangan kepolisian.

Baca juga: Polisi Tembak Polisi di Lampung Tengah, Aipda Rudi Sedang Piket Sebelum Tembak Aipda Ahmad Karnain

1. Pelaku sedang dinas piket

Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengungkapkan, sebelum penembakan terjadi, pelaku Aipda Rudi sedang dinas piket di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Way Pengubuan.

Dari keterangan pelaku, saat dinas itu istri pelaku menelepon dan memintanya pulang sebentar.

"Istri pelaku video call dan menyampaikan sedang sakit demam, pelaku diminta pulang dahulu," kata Doffie di Mapolres Lampung Tengah, Senin (5/9/2022).

Di arah perjalanan pulang, pelaku berbelok ke rumah korban dan singgah.

Baca juga: Polisi Tembak Polisi di Lampung, Kanit Provos yang Bunuh Aipda Karnain Jadi Tersangka, Terancam Dipecat dari Kepolisian

2. Ditembak di depan istri dan anak

Pada saat penembakan berlangsung, kondisi di rumah korban terdapat istri dan dua anaknya.

"Korban sedang duduk-duduk di teras lalu pelaku datang," kata Doffie.

Pelaku bahkan sempat ditawari masuk ke ruang tamu oleh korban.

Namun, pelaku justru mengeluarkan senjata api jenis revolver dan menembak ke arah dada korban.

Istri korban yang juga anggota kepolisian mendengar suara letusan dan melihat suaminya sudah tersungkur.

"Istri korban berteriak minta tolong, dan pada saat itu pelaku melarikan diri," kata Doffie.

Ilustrasi pistol. Penembakan di Kanada menewaskan dua tunawisma dan melukai dua orang lainnya di pinggiran Kota Vancouver pada Senin (25/7/2022).SHUTTERSTOCK/KONSTANTIN SAVUSIA Ilustrasi pistol. Penembakan di Kanada menewaskan dua tunawisma dan melukai dua orang lainnya di pinggiran Kota Vancouver pada Senin (25/7/2022).

3. Pelaku mengaku telah menembak

Berdasarkan keterangan saksi-saksi, termasuk istri pelaku, kata Doffie, ketika Aipda Rudi tiba di rumahnya di Kampung Karang Endah, Lampung Tengah, pelaku sempat mengaku telah menembak korban.

"Sampai di rumah, pelaku menceritakan kepada istrinya bahwa pelaku sudah melakukan penembakan terhadap korban," kata Doffie.

Saat ini Aipda Rudi masih dalam penahanan di Mapolres Lampung Tengah dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami memastikan proses hukum akan dilakukan secara transparan," kata Doffie.

Baca juga: Kronologi Polisi Tembak Polisi di Lampung, Ditawari Masuk Rumah, Pelaku Malah Tembak Korban

4. Pelaku terancam penjara dan PTDH

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, Aipda Rudi dikenakan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.

"Ancaman pidananya 15 tahun penjara," kata Pandra.

Pandra juga mengatakan proses sidang kode etik akan dilakukan secara pararel.

"Pelaku akan segera disidangkan kode etik dalam minggu ini, ancamannya PTDH (pemberhentian tidak dengan hormat)," kata Pandra.

Agung Wisnu Nugroho Profil Kompol Baiquni, Polisi yang Dipecat usai Bantu Ferdy Sambo Rekayasa Kasus Brigadir J
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com