Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SDN Model Mataram yang Diserang SMP 14 Belajar di Eks UT Mataram, Kepsek: Solusinya Lebih Baik Pindah

Kompas.com - 04/09/2022, 22:08 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, beredar sebuah video siswa SMP 14 Mataram menyerang pembatas kelas atau ruangan SDN Model Mataram, Jumat (2/9/2022).

Video ini viral di media sosial, banyak siswa SD menangis ketakutan dan dipeluk guru karena aksi serangan tersebut.

Ratusan siswa SMP ini merusak pmebatas sekolah yang terbuat dari triplek hingga melempar batu ke arah sekolah SDN Model.

"Mereka dievakuasi guru-guru karena bukan hanya merusak tetapi mereka melempar batu. Jumlah mereka banyak dan anak-anak (siswa SD) ketakutan," kata salah seorang orangtua siswa yang meminta tidak disebutkan namanya.

Pindah lokasi sekolah

Baca juga: Sejumlah Jurnalis di Mataram Diintimidasi karena Berita soal Penimbunan Solar

Dilansir dari TribunLombok.com, pihak SDN Model Mataram memilih untuk memindahkan lokasi sekolah untuk sementara ke eks Universitas Terbuka Mataram.

Kepala Sekolah SDN Model Mataram Aries Setiarini mengatakan, keputusan pindah dari sekolah lama ke eks UT tersebut diambil setelah diadakannya mediasi.

"Kemarin kita sudah difasilitasi untuk mediasi di aula dinas pendidikan dan ada solusi untuk tidak mengulangi kejadian ini oleh siswa SMPN 14 Mataram, tapi solusi yang kita ambil lebih baik kita pindah," urai Aries saat dijumpai tim Tribun di eks UT, Sabtu (3/9/2022).

Ruangan dan halaman eks UT tersebut juga sudah dibersihkan dengan melibatkan civitas dari pihak sekolah dan dinas setempat.

"Rencananya dua hari selesai, tapi kalau sehari selesai langsung kita pindah dan angkut baranv," terangnya.

Selain itu, Aries menuturkan komunikasi antara pihak SDN model Mataram dengan SMP 14 terjalin baik.

"Setelah kejadian ini kita akan bergandeng tangan lagi bersilaturahim lagi dan sebenarnya kita juga tidak ada masalah dengan SMP," tutupnya.

Alasan siswa SMP 14 merusak

Sementara itu, kepala SMP Negeri 14 Mataram, Lina Yeti Budi Asih membantah tentang adanya provokasi yang dilakukan oleh pihak sekolah.

"Sekolah tidak pernah meminta anak-anak untuk melakukan perusakan terhadap pagar pembatas," tegas Lina.

Baca juga: Siswa SMPN 14 Mataram Serang Ruang SDN Model, Polisi Turun Tangan

Ia menyebut hal ini terjadi karena siswa SMPN 14 Mataram merasa tidak nyaman belajar secara lesehan karena kekurangan ruang belajar.

Dampak dari lambatnya pemindahan gedung sekolah

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Mataram Didi Sumardi angkat bicara, meminta agar aksi perusakan seperti ini tidak terulang lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com