Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluar Rumah Izin Berobat, Jasad Seorang Nenek Ditemukan Mengapung di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

Kompas.com - 31/08/2022, 18:11 WIB
Muhlis Al Alawi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Jasad Sukini (69) ditemukan tewas mengapung di dermaga kapal obyek wisata Waduk Gajah Mungkur di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (31/8/2022).

Sebelum ditemukan tewas, beberapa hari yang lalu saat meninggalkan rumah korban berpamitan kepada keluarganya untuk berobat.

Kepala Sub Seksi Penmas Humas Polres Wonogiri, Aiptu Iwan Sumarsono yang dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (31/8/2022 ) menyatakan jasad korban ditemukan salah satu kru kapal yang hendak memancing di Waduk Gajah Mungkur.

Baca juga: Sebuah Rumah di Ketapang Kalbar Terbakar, Satu Orang Ditemukan Tewas

“Jasad korban pertama kali ditemukan seorang warga yang hendak memancing di waduk. Saat ditemukan jasad korban dalam kondisi terapung dan sudah meninggal dunia,” ujar Iwan.

Penemuan mayat Sukini warga Dusun Tempel, Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri itu bermula saat tim SAR Wonogiri mendapatkan laporan dari kru kapal obyek wisata Waduk Gajah Mungkur yang hendak mau memancing.

Saat itu, salah satu pemancing melihat mayat yang sudah mengapung di dermaga kapal obyek wisata Waduk Gajah Mungkur. Melihat hal itu, kru kapal menelepon Tim Sar Wonogiri dan Polres Wonogiri.

“Dari laporan itu tim gabungan mendatangi tempat kejadian perkara. Tak lama kemudian langsung mengevakuasi mayat untuk dibawa ke RSUD Soediran Mangun Sumarso Wonogiri guna dilakukan visum,” jelas Iwan.

Hasil pemeriksaan visum oleh tim RSUD Soediran Mangun Sumarso Wonogiri dan Tim Inafis Polres Wonogiri dipimpin Ipda Untung Subekti menyebutkan, tidak ada tanda penganiayaan dan kekerasan pada tubuh korban.

Berdasarkan keterangan keluarga, korban diduga bunuh diri lantaran depresi karena penyakit menahun di perut bagian kiri.

“Jadi sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat berpamitan kepada keluarga keluar rumah untuk alasan berobat,” jelas Iwan.

Terhadap kejadian itu, pihak keluarga menerima kejadian yang menimpa korban sebagai musibah.

Keluarga juga tidak menuntut untuk dilakukan autopsi serta meminta korban untuk segera dimakamkan. Selanjutnya keluarga korban membuat pernyataan tidak akan mempermasalahkan peristiwa yang menimpa korban di kemudian hari.

Baca juga: Hilang Sebulan Lalu, Nelayan Asal Pulau Haruku Ditemukan Tewas, Korban Dikenali dari Tato

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com