Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Datangi DPRD Nunukan Tolak Rencana Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 31/08/2022, 16:21 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

 

NUNUKAN, KOMPAS.com - Anggota Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) Nunukan, Kaltara, melakukan aksi demo di gedung DPRD Nunukan, menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Rabu (31/8/2022).

Para mahasiswa menilai, kenaikan harga BBM akan menambah penderitaan masyarakat. Padahal mereka baru saja berusaha bertahan akibat pagebluk Covid-19.

"Semua tahu kalau rakyat baru mulai pulih setelah sekian lama menderita akibat pandemi Covid-19. Berapa banyak rakyat yang kehilangan pekerjaan, mereka terpaksa menganggur, sehingga angka kemiskinan meningkat. Dalam keadaan begini, kenaikan BBM akan memperburuk nasib dan kehidupan masyarakat kecil semakin menderita," kata orator demo, Abdul Rahman.

Baca juga: Jelang Kenaikan Harga BBM, Sejumlah SPBU di Makassar Tutup

Tidak seharusnya kebijakan ini diambil dan tidak semestinya menjadikan rakyat sebagai korban.

Selama ini, harga kebutuhan pokok masyarakat sudah mengalami kenaikan dan memperberat beban ekonomi masyarakat.

Apabila masih ditambah dengan kenaikan BBM, bisa dibayangkan berapa banyak pelaku UMKM terpukul dan bangkrut nantinya.

"Pengangguran semakin banyak dan membeludak. Pasti akan ada efek negatif, kejahatan tentu akan merajalela dengan alasan ekonomi," imbuhnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Bagikan BLT BBM, Sasar 20,6 Juta Warga, Ini Besarannya

Menurut mahasiswa, pembengkakan kuota subsidi, tidak lain dan tidak bukan, akibat kelalaian pemerintah dalam mengawasi pendistribusian BBM bersubsidi.

Realitanya, hak rakyat miskin dan kurang mampu tersebut justru banyak dikonsumsi oleh kalangan atas.

Rahman dan para mahasiswa di Nunukan, memandang perlunya revisi soal Perpres Nomor 191 tahun 2014 untuk mempertegas pihak-pihak yang berhak menerima subsidi.

Selain itu, harus ada pengawasan ketat dari pemerintah dan kepolisian agar BBM bersubsidi tidak selalu salah sasaran.

"Pemerintah seharusnya menagih pajak terhadap para konglomerat demi menambal subsidi rakyat, bukan menghapuskan subsidi," kata Abdul Rahman.

Ketua Komisi 2 DPRD Nunukan, Welson, mewakili 25 legislator Nunukan, memberikan apresiasi atas sikap mahasiswa Nunukan yang menunjukkan kepedulian dan empati kepada masyarakat.

Welson menegaskan, bahwa ketidaksetujuan mahasiswa atas kebijakan rencana kenaikan harga BBM subsidi, juga menjadi keprihatinan para anggota DPRD.

‘’Sebagai gambaran, Krayan sudah setahun selalu antre BBM. Masing masing kendaraan hanya dijatah tiga liter agar semua kebagian. Jadi kelangkaan BBM di Krayan juga menjadi perkara yang masih butuh perhatian,’’kata Welson.


Baca juga: Soal Rencana Kenaikan BBM Bersubsidi, Menteri ESDM: Tunggu Saja Besok
Kondisi dataran tinggi Krayan, hanyalah sebuah gambaran di mana wilayah perbatasan masih termarginalkan dan terisolasi dari segala kebijakan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com