MEMPAWAH, KOMPAS.com – Puluhan warga mendatangi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Wajok, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) untuk mempertanyakan tidak dijualnya solar subsidi hampir selama dua pekan.
Satu di antara warga, Andi Hamdani mengatakan, akibat tidak dijualnya solar, para sopir truk tidak dapat bekerja karena tidak ada bahan bakar.
"Saya saya butuh minyak solar," kata Hamdani, kepada wartawan, Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Polisi Amankan 1 Ton Lebih Solar Bersubsidi, Pelaku dan 3 Sopir Diciduk
Menurut Hamdani, stok solar di SPBU ada sebanyak 16 ton, namun pengelola tidak berani jual lantaran mesin rusak disambar petir dan mendapat sanksi dari BPH Migas.
“Harusnya ada kebijakan dari pengelola agar dapat tetap mendistribusikan solar kepada masyarakat. Seperti dengan cara manual dengan sistem diawasi oleh pihak yang berkepentingan,” harap Hamdani.
Hamdani menerangkan, sebelum menggelar aksi, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pengelolaan SPBU agar segera mengambil kebijakan terbaik agar kebutuhan masyarakat terhadap solar tetap terpenuhi.
"Jangan masalah ini dibiarkan. Dampaknya kami yang merasakan. Tidak bisa bekerja," ujar Hamdani.
Baca juga: Polres Rembang Tangkap Bapak dan Anak yang Kompak Timbun Solar Bersubsidi
Warga lainnya, Bandi, mengatakan, dirinya juga sangat merasakan dampak dari tidak adanya pendistribusian solar dari SPBU Wajok kepada warga.
Bandi mengungkapkan, sudah hampir satu minggu ini, sopir-sopirnya berhenti bekerja, karena truk miliknya sudah tidak memiliki bahan bakar.
Bandi mengungkapkan, untuk membeli solar di pengecer, dirinya mengaku tidak mampu, lantaran harganya lebih mahal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.