Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Terduga Pelaku Pelecehan, Dosen Universitas Mulawarman Samarinda Dinonaktifkan

Kompas.com - 30/08/2022, 19:20 WIB
Zakarias Demon Daton,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Dosen terduga pelaku pelecehan seksual terhadap tiga mahasiswi di Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) dinonaktifkan sementara dari kegiatan belajar mengajar.

Dekan Fakultas Kehutanan Unmul, Rudianto Amirta mengatakan, pembebasan tugas tersebut sudah dilakukan sejak kasus ini mencuat April 2022 lalu.

“Dalam sikap kami salah satu butirnya adalah pembebasan sementara kepada terduga dari semua kegiatan aktivitas belajar mengajar di Fakultas Kehutanan, hingga kasus ini berkeputusan akhir,” ungkap dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/8/2022).

Baca juga: Dosen Unmul Samarinda Diduga Lecehkan 3 Mahasiswi Saat Konsultasi Skripsi

Rudianto menjelaskan, keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan agar dosen tersebut lebih fokus dalam menghadapi kasus ini, dan menghindari konflik kepentingan.

Setelah pembebasan tugas, kata Rudianto, Fakultas mengambil langkah darurat dengan mengambil alih semua peran pembimbingan, pendampingan dan pengajaran, lalu diserahkan kepada tim kelompok pengajar yang sama dari rumpun laboratorium yang sama.

“Jadi enggak ada masalah,” kata dia.

Dijelaskannya, sejak pihaknya mendapat laporan dari mahasiswi, pihaknya sudah melakukan pendalaman terhadap para mahasiswi dan dosen terduga pelaku, namun ia enggan membeberkan hasilnya. Sebab, hal tersebut masuk dalam materil perkara.

Pihak Fakultas Kehutanan pun, kata dia, sudah menyampaikan kasus ini ke Rektor Universitas Mulawarman

Mengingat, dalam Permendikbud Nomor 30/2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi, jelas bahwa untuk penanganan kasus seperti ini levelnya ada di Universitas.

Baca juga: 2 Dosen UIN Semarang Diduga Terima Suap Rp 830 Juta untuk Loloskan 16 Peserta Seleksi Perangkat Desa di Demak

“Kemudian Universtitas melalui Satgas PPKS yang saat ini sedang berproses menindaklanjuti hal ini. Karena lembaga belum terbentuk, maka mahasiswi diarahkan mendapat bantuan dari LKBH Fakultas Hukum,” terang dia.

Senin (29/8/2022), tiga mahasiswi yang menjadi korban didampingi Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Hukum Unmul dan Pusat Studi Perempuan dan Anak (PUSHPA) melapor dosen yang bersangkutan ke Polresta Samarinda.

Soal laporan polisi itu, Rudianto menyerahkan sepenuhnya ke proses hukum demi keadilan para pihak. Dia berharap kasus ini menjadi terang benderang dan kampus menjadi tempat aman bagi mahasiswa maupun para dosen.

Rudianto bilang dosen terduga pelaku berstatus PNS dan telah lama mengajar di Fakultas Kehutanan.

Baca juga: Dosen Unud Divonis 1,5 Tahun Penjara terkait Kasus Korupsi DID Tabanan

“Terlapor itu status PNS dosen aktif di Fakultas Kehutanan. Sejak kapan mengajar saya kurang hapal ya, tapi beliau cukup senior,” kata dia.

Buka ruang pengaduan

Tak berhenti di tiga mahasiswi tersebut, Rudianto mengatakan pihaknya juga meminta kepada para mahasiswi lain apabila merasa diperlakukan tidak adil dan mendapat perlakuan pelecehan agar berani melakukan speak up dengan menghubungi dosen wanita di Fakultas Kehutanan.

“Wakil Dekan I kami misalnya, dalam beberapa kesempatan juga menerima beberapa informasi lebih dalam, Bu Prof Harlinda menerima keluhan dan indikasi lain. Saya belum dapat up date terkini,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com