Stasiun Solo Balapan di desain bergaya Indische oleh arsitek Herman Thomas Karsten.
Karsten lebih mengutamakan fungsi Solo Balapan sebagai pintu masuk dan keluar orang di Surakarta ke daerah-daerah lain atau sebaliknya.
Baca juga: KA Bandara Beroperasi, Waktu Tempuh Stasiun Solo Balapan-Bandara Adi Soemarmo 19 Menit
Karsten juga ikut merancang perluasan sisi selatan Solo Balapan pada 1927, sejalan dengan pembangunan rel ganda pada stasiun pada waktu itu.
Dalam kunjungan ke Solo, Gubernur Jenderal Hindia Belanda de Graeff menyatakan bahwa Stasiun Solo Balapan merupakan stasiun paling strategis di Solo.
Saat ini, Stasiun Solo Balapan masuk sebagai cagar budaya berdasarkan Keputusan Walikota Surakarta Nomor 646/1-R/1/2013 dengan nomor registrasi RNCB.20160908.02.001258.
Modernisasi Stasiun Solo Balapan
Modernisasi Stasiun Solo Balapan ditandai dengan penggunaan persinyalan elektrik pada tahun 1972. Persinyalan stasiun yang terletak di Kota Solo ini menjadi yang kedua setelah Stasiun Bandung.
Stasiun yang memiliki 12 jalur lintasan kembali di modernisasi dengan pembangunan jalur penyeberangan orang (JPO).
JPO dibangun beratap dan tertutup kaca sehingga terlindung dari panas dan hujan. JPO yang juga dikenal sebagai skybridge ini terbentang 643 meter.
JPO menjadi fasilitas moderen yang terintegrasi dengan Terminal Tirtonadi. Jembatan yang dilengkapi dengan ekskalator dimulai dari area parkir stasiun dan berakhir di pintu barat Tirtonadi.
Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk melintas fasilitas moderen terintegrasi ini.
Perkembangan selanjutnya, Stasiun Solo Balapan menyiapkan stasiun khusus untuk fasilitas kereta ke Bandara Adi Sumarmo dengan menggunakan jalur 6-8.
Baca juga: Ini Peron Termegah di Indonesia, Terletak di Stasiun Solo Balapan
Pambangunan stasiun berlantai dua ini dilengkapi mushola, ruang tunggu, gerai anjungan
tunai mandiri (ATM), layanan informasi penerbangan, dan toilet.
KA Bandara Solo Balapan bertarif Rp 7.000 dengan waktu tempuh 19 menit. Kereta api yang digunakan berupa kereta diesel sebanyak empat gerbong, yang dilengkapi dengan pendingin udara, toilet, dan rak koper.
Baca juga: KRL Solo Balapan-Palur Ditarget Beroperasi Juli 2022, Ini Progres Elektrifikasi Jalurnya
Stasiun Solo Balapan juga melayani kereta rel listrik (KRL) yang menghubungkan Solo dan Yogyakarta yang telah beroperasi sejak 10 Februari 2021.