Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan Input Nilai Akademik Calon Perangkat Desa di Klaten, Peserta Ada yang Telanjur Gelar Syukuran

Kompas.com - 26/08/2022, 12:55 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Seleksi penerimaan calon perangkat desa tahun 2022 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sempat diwarnai dengan kesalahan input data rekapitulasi perolehan nilai peserta seleksi.

Kesalahan input data rekapitulasi perolehan nilai calon perangkat desa ini terjadi di Kecamatan Wedi, Klaten.

Ujian seleksi dilaksanakan dua hari di SMPN 2 Kecamatan Wedi pada 23-24 Agustus 2022.

Ujian ini meliputi tes interview atau wawancara dan tes akademik.

Baca juga: Mengenal Dusun Sambo di Magelang, yang Mendadak Populer Setelah Kasus Irjen Ferdy Sambo

 

Tes wawancara skornya 40 dan akademik skornya 60.

Bagi calon peserta yang memiliki pengalaman pengabdian masyarakat mendapatkan nilai tambah 15.

Tim Pencalonan Pengangkatan Perangkat Desa (TP3D) Kecamatan Wedi, Sukamta membenarkan ihwal kesalahan input data rekapitulasi hasil nilai calon perangkat desa di Kecamatan Wedi.

Menurut dia, ada 21 formasi lowongan perangkat desa tersebar di 13 desa dari jumlah total 19 desa yang ada di Kecamatan Wedi. Jumlah pendaftar ada sebanyak 235 peserta.

Adapun dalam seleksi calon perangkat desa ini, TP3D Kecamatan Wedi bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Madani sebagai penguji.

"Kemarin ada salah input nilai bagian akademik. Harusnya jumlah nilai yang diperoleh dibagi dua baru kemudian diinput. Tapi, belum dibagi dua sudah diinput," ungkap Sukamta, saat dikonfirmasi Kompas.com, pada Jumat (26/8/2022).

Kesalahan input data rekapitulasi perolehan nilai tes terjadi di 13 desa di Kecamatan Wedi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Regional
Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Regional
Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Regional
Pedagang di Ambon Plaza Mogok Jualan karena Harga Sewa Kios Naik

Pedagang di Ambon Plaza Mogok Jualan karena Harga Sewa Kios Naik

Regional
Melalui Festival Budaya Isen Mulang 2024, Gubernur Sugianto Kenalkan Potensi dan Budaya Kalteng

Melalui Festival Budaya Isen Mulang 2024, Gubernur Sugianto Kenalkan Potensi dan Budaya Kalteng

Kilas Daerah
Pelajar SMA di Morowali Tega Bunuh Ibunya Saat Tidur, Apa yang Terjadi?

Pelajar SMA di Morowali Tega Bunuh Ibunya Saat Tidur, Apa yang Terjadi?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com