Kedua korban pun langsung dievakuasi ke Puskesmas terdekat sampai akhirnya dirujuk ke RSUD Soekardjo Tasikmalaya.
Saat kebakaran, Encep dan warga lain memadamkan api dengan cara manual menggunakan ember.
Sampai akhirnya datang tim Pemadam Kebakaran dan BPBD Kota Tasikmalaya berupaya memadamkan api yang semakin membesar di rumah itu.
"Usai warga lain lapor Damkar, lalu datang petugas dan Alhamdulilah langsung padam," kata dia.
Kepala BPBD dan Damkar Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar mengatakan, pihaknya langsung memadamkan api usai mendapatkan laporan dari warga setempat.
Lalu melakukan proses pendinginan dan mengeluarkan barang-barang yang punya potensi terbakar ulang.
"Ya, ini kejadian kebencaan non alam harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat. Terutama para pengguna ponsel yang biasa menggunakan ponsel saat dicas," kata Ucu.
Menurutnya, percikan api muncul karena korsleting listrik saat pengisian daya ke ponsel hingga membakar rumah yang dihuni lima orang tersebut.
"Saat kejadian di rumah hanya ada dua orang. Lalu ada korsleting listrik. Total kerugian belum bisa ditaksir. Rumah itu dihuni lima orang. Kebetulan tiga orang sedang tak ada di rumah," jelas Ucu.
Baca juga: Ibu Bocah 6 Tahun di Tasikmalaya yang Tewas Terbakar Usai Ponselnya Meledak Alami Luka Bakar Serius
Lantaran, kondisi luka bakar korban anak hampir mencapai 90 persen akhirnya sempat akan dirujuk ke RSHS Bandung.
Namun, nyawa korban anak tak tertolong hingga dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (23/8/2022) malam sekitar pukul 19.00 WIB.
"Sesuai dengan Satgas BPBD dan Damkar yang mendampingi para korban di RSUD Soekardjo Tasikmalaya, diketahui bahwa korban berusia anak telah meninggal dunia pukul 19.00 WIB tadi. Sehingga rujukan ke RSHS di-cancel," ujar Ucu.
Sementara, ibu korban yang mengalami luka bakar serius mendapatkan perawatan intensif di RSUD Soekardjo Tasikmalaya.
Wakil Direktur RSUD Soekardjo Tasikmalaya, Titie Purwaningsari mengatakan, karena luka bakar cukup membahayakan, korban akan langsung dirujuk ke RSHS Bandung untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Kondisi ibu yang mengalami luka bakar masih dirawat intensif ya. Ibu itu mengalami luka bakar grade 2. Saat ini sedang persiapan akan dirujuk ke RSHS, menunggu hasil PCR," jelas dia.