KOMPAS.com- Peristiwa tragis menimpa seorang ibu dan anaknya di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Selasa (23/8/2022) siang.
Iik Ekawati (50) bersama anaknya berinisial AJ (6) terjebak kebakaran di rumahnya di Kampung Cimerak, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Purbaratu.
Akibat peristiwa itu, IIk mengalami luka bakar serius sehingga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Sementara, anaknya tewas karena mengalami luka bakar hampir di seluruh tubuhnya.
Baca juga: Ponsel Meledak Saat Dicas Bakar Rumah di Tasikmalaya, Ibu dan Anak Luka Parah
Peristiwa kebakaran terjadi dipicu saat sebuah ponsel diisi daya listrik di kamar rumah korban.
Ponsel yang sedang diisi daya itu dipakai anak korban sembari tiduran di kasur busa dan disimpan di badan.
Namun, tiba-tiba muncul percikan api hingga meledak dan membakar tubuh korban.
Kemudian, api merembet ke barang mudah terbakar di rumah tersebut termasuk ibu korban.
Encep (45), warga Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, merupakan satu dari sekian banyak warga yang menyelamatkan kedua korban saat rumah mereka terbakar.
Di tengah cuaca terik itu, awalnya Encep melihat kepulan asap hitam yang berasal dari sebuah rumah dengan jarak 100 meter dan teriakan minta tolong.
"Kejadiannya sekitar pukul 14.00 WIB siang kemarin. Lagi panas-panasnya cuaca terik sekali. Tiba-tiba, rumah itu dipenuhi asap dan api, ada ibu-ibu teriak-teriak minta tolong. Pas dicek, ibu dan anak itu terjebak api di kamarnya," jelas Encep.
Dia beserta warga lainnya langsung memasuki dapur dan melihat kobaran api sudah membakar mesin cuci hingga menjalar ke hampir seluruh ruangan.
Baca juga: Cerita Encep Selamatkan Ibu dan Anak yang Terbakar akibat Ponsel Meledak Saat Dicas
Tanpa berpikir panjang, di kelilingi kobaran api, mereka menyelamatkan kedua korban yang terjebak di kamar.
Encep mengatakan, saat korban diselamatkan, keduanya masih sadar dalam keadaan kesakitan karena luka bakar.
"Bajunya sudah terbakar sebagian dan terlihat kulitnya ada sebagian melepuh. Mungkin saat itu masih baal (belum terasa). Korban sempat menyebut gara-gara ponsel yang sedang dicas meledak saat dimainkan anaknya di kamar," tambah Encep.
Kedua korban pun langsung dievakuasi ke Puskesmas terdekat sampai akhirnya dirujuk ke RSUD Soekardjo Tasikmalaya.
Saat kebakaran, Encep dan warga lain memadamkan api dengan cara manual menggunakan ember.
Sampai akhirnya datang tim Pemadam Kebakaran dan BPBD Kota Tasikmalaya berupaya memadamkan api yang semakin membesar di rumah itu.
"Usai warga lain lapor Damkar, lalu datang petugas dan Alhamdulilah langsung padam," kata dia.
Kepala BPBD dan Damkar Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar mengatakan, pihaknya langsung memadamkan api usai mendapatkan laporan dari warga setempat.
Lalu melakukan proses pendinginan dan mengeluarkan barang-barang yang punya potensi terbakar ulang.
"Ya, ini kejadian kebencaan non alam harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat. Terutama para pengguna ponsel yang biasa menggunakan ponsel saat dicas," kata Ucu.
Menurutnya, percikan api muncul karena korsleting listrik saat pengisian daya ke ponsel hingga membakar rumah yang dihuni lima orang tersebut.
"Saat kejadian di rumah hanya ada dua orang. Lalu ada korsleting listrik. Total kerugian belum bisa ditaksir. Rumah itu dihuni lima orang. Kebetulan tiga orang sedang tak ada di rumah," jelas Ucu.
Baca juga: Ibu Bocah 6 Tahun di Tasikmalaya yang Tewas Terbakar Usai Ponselnya Meledak Alami Luka Bakar Serius
Lantaran, kondisi luka bakar korban anak hampir mencapai 90 persen akhirnya sempat akan dirujuk ke RSHS Bandung.
Namun, nyawa korban anak tak tertolong hingga dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (23/8/2022) malam sekitar pukul 19.00 WIB.
"Sesuai dengan Satgas BPBD dan Damkar yang mendampingi para korban di RSUD Soekardjo Tasikmalaya, diketahui bahwa korban berusia anak telah meninggal dunia pukul 19.00 WIB tadi. Sehingga rujukan ke RSHS di-cancel," ujar Ucu.
Sementara, ibu korban yang mengalami luka bakar serius mendapatkan perawatan intensif di RSUD Soekardjo Tasikmalaya.
Wakil Direktur RSUD Soekardjo Tasikmalaya, Titie Purwaningsari mengatakan, karena luka bakar cukup membahayakan, korban akan langsung dirujuk ke RSHS Bandung untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Kondisi ibu yang mengalami luka bakar masih dirawat intensif ya. Ibu itu mengalami luka bakar grade 2. Saat ini sedang persiapan akan dirujuk ke RSHS, menunggu hasil PCR," jelas dia.
Titie menambahkan, pihaknya sengaja merawat intensif di ruangan gawat darurat karena pasien akan segera dibawa ke Bandung untuk perawatan.
Sehingga, tubuh korban tak akan terlalu banyak bergerak dan bisa langsung dievakuasi memakai ambulans ke RSHS Bandung.
"Sengaja, kalau di ruangan tubuhnya nanti banyak bergerak. Soalnya langsung dirujuk ke RSHS Bandung," tambah dia.
Baca juga: Cerita Pilu Bocah 6 Tahun di Tasikmalaya Tewas Terbakar Usai Ponsel yang Dipakai Meledak
Sementara itu, Kepala BPBD dan Damkar Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar menyebut, biaya perawatan korban kebakaran ditanggung pemerintah daerah.
"Ya, benar (biaya perawatan korban) ditanggung. Saya sudah koordinasi dengan Dinsos dan Baznas juga soal itu serta diperintahkan Pak Sekda (Ivan Dicksan)," kata dia.
Sampai sekarang penyebab pasti peristiwa kebakaran itu masih dalam proses penyelidikan Tim Inafis Polresta Tasikmalaya.
Sumber : Kompas.com (Penulis Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti, Gloria Setyvani Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.