PADANG, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mendukung pengusulan PT Semen Padang untuk menjadikan pabrik Indarung I sebagai Cagar Budaya Nasional.
Pabrik Indarung I merupakan pabrik semen pertama di Asia Tenggara berdiri pada 18 Maret 1910 dengan berbagai fasilitas penunjang.
Salah satunya, PLTA Rasak Bungo yang dibangun 1908, dan menjadi sumber energi untuk pabrik yang dulu bernama NV Nederlands Indische Portland Cement.
"Kita sudah bertemu dengan Pak Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid di Dharmasraya, kemarin. Beliau mendukung sekali pabrik PT Semen Padang, Indarung I ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional," kata Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Iskandar Z Lubis kepada Kompas.com, Rabu (24/8/2022).
Menurut Iskandar, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan meminta langsung kepada Dinas Kebudayaan Sumbar, Badan Pelestarian Cagar Budaya untuk membantu proses penetapan Indarung I sebagai Cagar Budaya Kota oleh Walikota Padang, dan secara paralel dilakukan proses pengajuan ke Kemendikbudristek agar segera ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional.
Dalam pertemuan dengan Dirjen Kebudayaan di rumah dinas Bupati Dharmasraya, dihadiri juga oleh Komisaris PT Semen Padang Khairul Jasmi dan Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati.
Kemudian dari Pemprov Sumbar, hadir Kepala Dinas Kebudayaan, Syaifullah, Kepala BPCB, Teguh Hidayat, perwakilan Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumbar, Undri, dan Tim Ahli Cagar Budaya/TACB Aprimas.
"Alhamdulillah, pejabat dari Pemprov Sumbar yang hadir dalam pertemuan tersebut, mendukung Pabrik Indarung I dijadikan sebagai Cagar Budaya Nasional. Saat ini, kami dari Semen Padang menunggu informasi lebih lanjut dari Kepala Dinas Kebudayaan, Pak Syaifullah," ujar Iskandar.
Sementara itu, Tim Ahli Cagar Budaya/TACB, Aprimas menyebut, Pabrik Indarung I PT Semen Padang sangat layak dan berpeluang untuk ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional karena merupakan aset yang bernilai dari sisi sejarah, ekonomi, dan budaya.
"Peluangnya sangat besar, yang penting itu melengkapi dokumen dan menjalani prosesnya. Karena, tahapan untuk menjadikan Pabrik Indarung I sebagai Cagar Budaya Nasional butuh waktu yang cukup panjang," kata Aprimas.
Aprimas yang juga Kepala Bidang Warisan Budaya dan Bahasa Minangkabau, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar itu menjelaskan beberapa tahapan yang harus dilalui untuk menjadikan Pabrik Indarung I sebagai Cagar Budaya Nasional.
Baca juga: Arkeolog Minta Pengelolaan Benteng Pendem Ngawi Memperhatikan Sisi Cagar Budaya
Aprimas berkata, setelah Pabrik Indarung I PT Semen Padang ditetapkan sebagai Cagar Budaya Tingkat Kota oleh Walikota Padang, Tim Ahli Cagar Budaya Kota Padang kemudian mengusulkannya ke Provinsi dan diproses oleh Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi.
Setelah itu, Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi mengusulkan ke tingkat nasional. Kemudian, Tim Ahli Cagar Budaya Nasional akan turun ke lapangan untuk memverifikasi. "Setelah diverifikasi, disidangkan dan barulah diputuskan untuk jadi Cagar Budaya Nasional," ujar Aprimas.
PT Semen Padang sebelumnya menyatakan keseriusannya untuk mewujudkan Indarung I dan PLTA Rasak Bungo untuk menjadi salah satu warisan dunia dari Unesco. Gagasan ini juga sudah mendapat dukungan dari SIG, sebagai holding PT Semen Padang.
Untuk tujuan itu, PT Semen Padang telah membentuk tim di internal perusahaan, dan melakukan komunikasi dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.