Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama di Lampung, Kota Metro Terbitkan Perda Cagar Budaya

Kompas.com - 19/05/2022, 17:55 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kota Metro menjadi kota pertama di Provinsi Lampung yang menerbitkan peraturan daerah (perda) pengelolaan cagar budaya.

Kota Metro saat ini telah menetapkan empat bangunan sebagai objek cagar budaya warisan zaman kolonial.

Kepala Bagian (Kabag) Hukum Kota Metro Ika Pusparini membenarkan pengelolaan cagar budaya itu sudah disahkan dalam perda Nomor 3 Tahun 2022.

"Ini wujud komitmen Pemerintah Kota Metro untuk mewujudkan salah satu visi masyarakat berbudaya," kata Ika saat dihubungi, Kamis (19/5/2022).

Baca juga: Viral, Video Polantas di Lampung Disebut Lakukan Pungli, Kini Sedang Diperiksa

Ika menambahkan, sebelumnya Kota Metro juga telah memiliki Perda Permuseuman dan Perda Pemeliharaan serta Pelestarian Adat Budaya Lampung.

Ia berharap, kehadiran instrumen hukum ini akan berkontribusi terhadap pemajuan kebudayaan di Kota Metro.

Dihubungi terpisah, Anggota DPRD Kota Metro Ancila Hernani mengatakan, Perda Cagar Budaya ini adalah kali pertama di Provinsi Lampung.

"Metro adalah daerah pertama di Lampung yang memiliki Perda terkait cagar budaya," kata Ancila.

Baca juga: Diduga Korupsi Dana Operasional Sampah, Mantan Kadis Lingkungan Hidup Kota Metro Ditahan

Menurutnya, perda hasil pembahasan bersama eksekutif ini sekaligus menjadi salah satu kado ulang tahun hari jadi Kota Metro ke-85 yang akan jatuh pada 9 Juni mendatang.

"Ini juga memperkuat usaha-usaha perlindungan dan pemanfaatan cagar budaya di Kota Metro," kata Ancila.

Sejarah kota jadi kurikulum

Terkait cagar budaya ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro Suwandi mengatakan, pihaknya tengah membahas penerapan sejarah Kota Metro masuk dalam kurikulum IPS.

"Harapannya penyusunan kurikulum yang melibatkan para guru dan akademisi ini dapat segera melahirkan kurikulum lokal bagi sekolah-sekolah yang ada di Kota Metro," kata Suwandi.

Menurut dia, sejarah lokal akan menjadi sangat penting untuk membentuk pola pikir (mindset) siswa dalam mengenal dan membangun kota mereka.

Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Metro Seprita mengatakan, sudah ada empat bangunan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Baca juga: 4 Polisi di Kota Metro Tertangkap Tangan Peras Pengusaha Rp 15 Juta untuk Surat Izin Usaha

Empat bangunan itu adalah Rumah Dokter (Dokterswoning), Menara Masjid At taqwa, Health Center, dan Klinik Bersalin Santa Maria.

Bangunan-bangunan ini memiliki ciri khas arsitektur zaman kolonial Belanda.

"Saat ini kami juga tengah melakukan kajian untuk merekemondasikan bebrapa objek  agar dapat segera ditetapkan menjadi cagar budaya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com