Ia lalu menyurati Pj Bupati Lembata dan mendapat bantuan satu tenda darurat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kelas dan tenda darurat itu kemudian disekat agar bisa digunakan untuk proses KBM mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.
Hanya saja, jelasnya, kesulitan yang dialami para guru dan siswa adalah minimnya sarana dan prasaran belajar. Terlebih, saat musim hujan, pasti akan berdampak terhadap aktivitas belajar mengajar.
Ia berharap, gedung sekolah yang baru bisa segera diselesaikan.
"Kita berharap pembangunan gedung sekolah yang baru ini bisa cepat selesai. Sehingga para guru dan siswa bisa belajar lebih efektif," jelasnya.
Baca juga: Korban Badai Seroja Mulai Tempati Hunian Tetap, Ini Pesan Pj Bupati Flores Timur
Kepala Dinas PKO Lembata Anselmus Bahi mengatakan, pembangunan gedung baru di lokasi Perumahan Tanah Merah sedang berlangsung. Anggaran pembangunan gedung itu bersumber dari dana corporate social responbility (CSR) Bank Mega.
Menurutnya, gedung tersebut akan digunakan untuk dua sekolah terdampak bencana. Hal tersebut sesuai kesepakatan dengan Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa.
“Pak Bupati sudah menyepakati di Tanah Merah, dua sekolah yang akan digabung. Kedua sekolah itu yakni SDI Hamahena yang sebelumnya berada di Desa Waimatan dan SDI Tokojaeng yang sebelumnya berada di Desa Lamawolo,” katanya.
Sembari menunggu, lanjutnya, aktivitas KBM akan dilaksanakan di tenda darurat yang disiapkan pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.