Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pembunuhan Purnawirawan TNI di Lembang dan Kecaman GM FKPPI Tasikmalaya

Kompas.com - 18/08/2022, 21:04 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Dewan Penasihat Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (GM FKPPI) Kabupaten Tasikmalaya Iwan Saputra mengecam penusukan seorang purnawirawan TNI Muhammad Mubin hingga meninggal.

Iwan meminta kepolisian menindak tegas pelakunya dan dihukum setimpal.

"Kami prihatin dan mengecam kasus penusukan terhadap seorang purnawirawan TNI di Lembang hingga meninggal," kata Iwan kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (18/8/2022).

Ia mengatakan, pelaku menusuk Mubin hanya karena masalah parkir di depan rumahnya. Setelah itu, pelaku membiarkan Mubin terluka parah tanpa merasa bersalah hingga akhirnya korban meninggal.

Baca juga: Purnawirawan TNI Tewas Ditikam di Lembang, Dikenal Tak Punya Tempat Tinggal

Menurut Iwan, perbuatan pelaku itu terbilang keji.

"Ini bagi kami perbuatan yang keji. Pelaku setelah menusuk Pak Mubin malah membiarkannya terluka parah hingga meninggal," kata Wakil Ketua I GM FKPPI Jawa Barat ini.

Ketua Dewan Penasihat GM FKPPI Tasikmalaya Iwan Saputra.Dok Iwan Saputra Ketua Dewan Penasihat GM FKPPI Tasikmalaya Iwan Saputra.

Untuk itu, Iwan meminta kepolisian untuk memproses pelaku penusukan itu. Sebab, selain membuat keluarga korban kehilangan, perbuatan itu juga melukai korps GM FKPPI yang merupakan organisasi yang menaungi putra putri purnawirawan TNI.

Diberitakan sebelumnya, seorang sopir mebel bernama Muhammad Mubin di Jalan Adiwarta, RT 1/12, Desa Lembang, Kemacamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (16/8/2022).

Belakangan diketahui korban adalah seorang purnawirawan TNI. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo dilansir Kompas.com Regional, Kamis.

Kronologi kejadian

Peristiwa itu bermula saat korban yang merupakan sopir mebel memarkirkan mobilnya jenis pikap di depan toko pelaku berinisial HH (24).

Pelaku yang kesal kemudian menegur korban agar tidak memarkirkan mobilnya di depan toko. Pelaku dan korban akhirnya terlibat cekcok hingga berujung penusukan.

Korban yang sudah berusia sepuh itu ditusuk berkali-kali di sekujur tubuhnya. Setelah itu, pelaku pulang ke rumahnya.

Menurut salah seorang saksi, Restu (24), korban mengalami luka tusuk di leher, dada dan perut.

Korban sempat mencari pertolongan medis saat tubuhnya bersimbah darah sambil tetap mengendarai mobil.

"Saat itu, korban juga sempat menanyakan puskesmas ke warga sambil mengendarai mobilnya. Tak lama dari itu meninggal dunia di dalam mobil," ujar Restu, Selasa (16/8/2022).

Korban meninggal dunia diduga karena kehabisan darah. Ia mengembuskan nafas terakhirnya sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.

Baca juga: Detik-detik Penusukan Sopir Mebel di Lembang, Korban Sempat Kendarai Mobil hingga Tewas di Perjalanan

Pelaku ditangkap

Beberapa saat setelah menerima laporan adanya penusukan, kepolisian setempat bergerak cepat. Aparat Polsek Lembang kemudian menangkap pelaku berinisial HH di rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian.

"Pelaku sudah ditahan dan kami tengah melakukan pemeriksaan saksi untuk mendalami motifnya," kata Hadi dilansir dari Kompas.com Regional, Selasa.

Kanit Reskrim Polsek Lembang, Iptu Sidabuke menyebutkan, untuk sementara motif pelaku membunuh purnawirawan TNI itu karena kesal korban parkir sembarangan di gerbang rumah toko. (Penulis: Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Puji Panuntun | Editor: Gloria Setyvani Putri, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com