KOMPAS.com - SMA Taruna Nusantara adalah sekolah menengah atas berasrama penuh yang berlokasi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
SMA Taruna Nusantara juga dikenal dengan sebutan Tarnus atau SMA TN menjadi salah satu sekolah terbaik yang ada di Indonesia.
Baca juga: 13 SMA Terbaik di Magelang Versi LTMPT 2020, Ada SMA Taruna Nusantara
Sekolah ini dikelola oleh Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN) yang berada di bawah Yayasan Pengembangan Sumber Daya Pertahanan (YPSDP).
Baca juga: SMA Taruna Nusantara Buka Pendaftaran 2022, Cek 3 Jalur Masuknya
Sekolah yang kerap disebut memiliki budaya semi-militer ini memiliki sejarah panjang dari pendiriannya.
Baca juga: Prabowo Ingin Jadikan SMA Taruna Nusantara Setara dengan Sekolah Terbaik Dunia
Dikutip dari laman resmi SMA Taruna Nusantara, ide pendirian sekolah menengah atas berbasis semi-militer ini dicetuskan oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan (MENHANKAM PANGAB) Jenderal TNI L.B. Moerdani pada tanggal 20 Mei 1985 di Pendopo Agung Taman Siswa di Yogyakarta.
Untuk merealisasikannya maka dibuatlah nota kesepahaman antara ABRI dan Perguruan Taman siswa yang merupakan organisasi kependidikan pertama di Indonesia.
Dalam nota kesepahaman tersebut dibentuklah sebuah lembaga yaitu Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN).
Setelah melalui perjalanan panjang dan pengembangan, akhirnya SMA Taruna Nusantara bisa berdiri secara resmi.
Peresmian SMA Taruna Nusantara dilakukan oleh Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) Jenderal Try Sutrisno pada 14 Juli 1990.
SMA Taruna Nusantara menempati lahan seluas 18.5 hektar dan terdiri dari komplek akademis, asrama siswa, dan komplek perumahan pamong dan guru.
Pembangunannya dilakukan di atas tanah milik Akademi Militer, yang berlokasi tidak jauh dari Akademi Militer di Magelang.
Selama 6 tahun pertama sejak pendiriannya, SMA Taruna Nusantara hanya menerima laki-laki sebagai siswanya dengan jumlah sekitar 245 orang.
Namun mulai tahun 1996, LPTTN membuat kebijaksanaan baru dengan menerima angkatan putri pertama sebanyak 72 orang.
Untuk mengakomodasi perubahan ini, area SMA Taruna Nusantara diperluas menjadi 23 hektar.
Untuk menarik pemuda-pemudi terbaik dari seluruh strata sosial untuk mendaftar di SMA Taruna Nusantara, LPTTN menawarkan beasiswa penuh kepada pelajar yang diterima.
Beasiswa tersebut didapatkan dari dukungan dana dari TNI yang mempunyai latar belakang politik dan keuangan yang kuat.
Para tenaga pengajar (pamong) juga mendapat gaji yang di atas rata-rata, serta fasilitas lainnya.
Namun, setelah krisis ekonomi dan perubahan politik pada tahun 1997, LPTTN mengalami kesulitan keuangan.
Sehingga pada tahun 2001 SMA Taruna Nusantara pun menghentikan kebijakan beasiswa penuh ini.
Sekarang, hanya pelajar terpilih yang mempunyai kesulitan keuangan yang tetap mendapatkan beasiswa yang diberikan baik oleh individu, perusahaan, maupun pemerintah daerah.
Alumni SMA Taruna Nusantara tergabung dalam Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (Ikastara).
Didirikan pada tanggal 11 Juni 1994 di Magelang, ikatan alumni ini secara rutin menyelenggarakan pemilihan Pengurus Pusat (PP) Ikastara setiap tiga tahun sekali.
Beberapa tokoh yang merupakan alumni SMA Taruna Nusantara antara lain Brigadir Jenderal TNI Lucky Avianto, S.I.P., M.Si. (TN-1), Kolonel Inf. Dwi Sasongko, S.E. (TN-3), dan Mayor Inf. (Purn.) H. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., M.P.A., M.A (TN-5).
Meski berlabel sekolah militer, lulusan SMA Taruna Nusantara tak hanya berkarir di dunia militer namun banyak yang terjun di dunia bisnis, pendidikan, dan politik.
Sumber:
https://tarunanusantara.sch.id/
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.