Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda di Kendal yang Ditemukan Meninggal Korban Tawuran Antargeng, Sebelumnya Saling Tantang di Medsos

Kompas.com - 16/08/2022, 19:27 WIB
Slamet Priyatin,
Khairina

Tim Redaksi

 

KENDAL, KOMPAS.com- Polres Kendal Jawa Tengah melakukan konferensi pers perkara kasus penganiayaan yang menyebabkan Bagus Prasetyo Wisodo (20), warga Dukuh Jayengan, Desa Plantaran, Kaliwungu Selatan, Kendal, meninggal dunia, Selasa (16/8/2022).

Dalam pers rilisnya, Kapolres Kendal AKBP Jamal Alam menyatakan penyebab kematian Bagus karena tawuran.

Tawuran berawal dari saling tantang antargeng di media sosial.

Baca juga: 4 Terduga Pelaku Penganiayaan Pemuda hingga Tewas di Kendal Ditangkap

 

Dua geng tersebut kemudian  janjian untuk bertemu dan akan tawuran di lokasi sesuai kesepakatan.

"Lokasi dan waktunya disepakati di Plantaran, Sabtu (13 /8/ 2022) malam," kata Jamal.

Berdasarkan keterangan dari saksi, Jamal menambahkan, korban Bagus Prasetyo bersama teman-temannya berencana melakukan aksi tawuran antara dua kelompok. 

Kemudian, saksi dan korban rencana akan kembali ke basecamp atau tempat yang sering digunakan untuk berkumpul.

Namun, saat perjalanan pulang, kelompok lawan sudah mengadang di TKP.  Akhirnya, terjadi tawuran dengan kelompok lawan.

Baca juga: Seorang Pria di Kendal Ditemukan Tewas dengan Luka Sabetan, Warga Dengar Teriakan Minta Tolong

Dalam tawuran tersebut, korban terkena sabetan di kepala dan sabetan senjata tajam di bagian punggung belakang sehingga mengakibatkan korban pingsan di TKP.

“Geng korban kalah jumlah dan mengakibatkan korban terkena senjata tajam.  Kondisi korban setelah kejadian tersebut masih hidup,terdapat luka pada kepala dan punggung belakang. Korban meninggal saat dibawa ke Rumah Sakit Darul istikomah Kaliwungu,” terang Jamal. 

Hasil autopsi menyatakan korban tewas akibat luka tusuk di punggung dan di kepala.

Dua kelompok geng yang ditetapkan tersangka yakni Sunarto warga Kota Semarang dan Agus Fadlan alias Ucok warga Karangayu Cepiring.  Keduanya akan dijerat dengan pasal 170 KUHP, dengan ancaman maksimal 12 tahun. 

“Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap geng dan kelompok pemuda yang terlibat tawuran," tegas Jamal.

Jamal berpesan agar  orangtua memantau aktivitas anaknya sehingga tidak terjerumus pada hal yang negatif.

Selain itu, meminta kepada masyarakat agar bisa menggunakan media sosial dengan bijak, agar tidak digunakan untuk hal yang tidak baik.

Sementara itu, Agus Fadlan alias Ucok mengaku hanya ikut-ikutan saja. 

"Saya hanya diajak tawuran dan menusuk korban dari belakang. Saya tidak tahu korbannya karena waktu itu hanya ikut saja mengeroyok korban," kata Ucok.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kendal AKP Agus Budi Yuwono menjelaskan, Polres Kendal sangat tegas untuk menindak pelaku kriminalitas.

Dari empat yang  diamankan, dua orang ditetapkan sebagai tersangka.

 

Keduanya saat  ini telah melakukan tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan salah seorang pemuda meninggal dunia. Sedang dua lainnya dibebaskan tetapi wajib lapor.

“Kedua tersangka ini yang telah membacok korban dengan menggunakan celurit,” ujar Agus. 

Sebelumnya diberitakan, jajaran Reskrim Polres Kendal Jawa Tengah berhasil menangkap 4 orang yang diduga melakukan penganiayaan yang mengakibatkan Bagus Prasetyo Wisodo (20), warga Dukuh Jayengan Desa Plantaran Kaliwungu Selatan Kendal meninggal dunia. Keempatnya adalah warga kota Semarang dan warga Kendal. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com