Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Menganiaya Anak, PRT di Balikpapan ini Kerap Pakai Celana Dalam Majikannya

Kompas.com - 10/08/2022, 09:21 WIB
Ahmad Riyadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Pembantu Rumah Tangga (PRT) berinisial MR di Balikpapan, Kalimantan Timur, kini terus didalami pihak kepolisian.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka lantaran melakukan penganiayaan terhadap tiga orang anak majikannya, MR disebut-sebut menyimpan rasa terpendam terhadap suami majikannya itu.

Hal ini dibeberkan korban yakni HN. Melalui akun media sosialnya, HN menjelaskan perihal apa yang dilakukan MR terhadap ketiga anaknya hingga naksir dengan suaminya.

Baca juga: Naksir dengan Suami Majikan, PRT di Balikpapan Tega Aniaya Anak di Bawah Umur

HN juga mengatakan bahwa gelagat mencurigakan MR terlihat sejak ia bekerja kurang lebih lima bulan lamanya.

“Kejanggalan dialami anak-anak saya yang sakit, ternyata dia taruh air liurnya di makanan anak-anak kami. Kalau di depan kami dia itu seperti menyayangi betul anak-anak, tapi ternyata pas kami enggak ada dia melakukan itu (tindakan kekerasan),” ungkap HN pada Selasa (9/8/2022).

Yang lebih mengejutkan lagi, HN tidak menyangka bahwa saat diamankan ke Polresta Balikpapan, di dalam tas MR ditemukan barang-barang milik suaminya, salah satunya adalah celana dalam.

“Kami periksa tasnya isinya itu ada pakaian saya dan celana dalam suami saya. Ternyata dia sering pakai celana dalam suami saya,” beber HN.

Semua tindakan tak lazim dan penganiayaan tersebut terbongkar saat MR cuti kerja. Di sinilah salah seorang PRT lainnya membeberkan semuanya. HN dan suaminya, AG, memang telah mencurigai hal ini sejak awal, hanya saja pihaknya belum mendapatkan barang bukti.

“Di rumah itu ada CCTV, namun di kamar itu tidak. Nah pembantu yang satunya itu ceritakan semuanya bahwa kalau saya nggak ada itu anak-anak sering dianiaya,” terangnya.

Baca juga: Kemenlu Bongkar Celah Sistem Rekrutmen PRT Malaysia: Visa Wisata Diubah Jadi Visa Kerja

Diketahui anak HN masih berusai 6 tahun, 5 tahun dan yang paling kecil ialah 8 bulan. Ketiganya mendapat perlakuan kasar dari MR, seperti menampar, menjambak, hingga menggunakan mesin catok rambut pada tangan anak yang masih berusia 8 bulan.

“Awalnya itu baik-baik aja, sampai satu bulan belakangan ini saya mulai curiga karena anak yang pertama dan kedua sering mimisan dan yang kedua si cewek itu bagian samping (kepala) botak akibat dijambak. Kecurigaan makin kuat ketika lihat anak ketiga terkena luka bakar akibat catokan rambut panas,” geramnya.

Mengetahui hal tersebut, HN pun langsung melaporkan kejadian ini ke polisi. Dan tak lama kemudian pelaku berhasil diamankan ke Polresta Balikpapan.

Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, Kompol Rengga Puspo Saputro mengatakan pihaknya masih mendalami terkait motif pelaku melakukan penganiayaan tersebut. Namun pelaku mengakui perbuatan yang dilakukannya saat ditangkap.

“Motifnya masih kita dalami, yang pasti saat orang tua anak pergi ke luar kota, si pelaku mengambil momentum untuk menganiaya anak majikannya sendiri. Pelaku juga mengakui bahwa telah melakukan perbuatan tersebut,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com