Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisir Kawasan Tambang Gunung Botak, Aparat Gabungan Musnahkan Tenda dan Bak Rendaman Material Emas

Kompas.com - 09/08/2022, 19:25 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Ratusan aparat gabungan menggelar penertiban di kawasan tambang emas ilegal Gunung Botak, Kabupaten Buru, Maluku, Selasa (9/8/2022).

Aksi penertiban itu melibatkan lebih dari 150 aparat gabungan Polri, TNI dan anggota Satpol PP.

Baca juga: Profil Kota Ambon

Dalam aksi itu petugas melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Anahoni di Desa Kayeli, Kecamatan Teluk Kayeli yang selama ini dijadikan sebagai tempat aktivitas tambang ilegal.

Petugas gabungan kemudian memusnahkan tenda, warung penambang ilegal, serta bak rendaman material emas di kawasan tersebut.

Kabag Ops Polres Pulau Buru AKP Uspril W. Futwembun yang memimpin aksi penertiban mengatakan, sebelum penyisiran dilakukan, tim gabungan terlebih dahulu melakukan apel bersama di jalur D Desa Wamsait, Kecamatan Waelata sekitar pukul 11.00 WIT.

Baca juga: Modus Sweeping Pengendara Motor, Polisi Gadungan Tipu 16 Korban di Ambon Ditangkap

"Hari ini kita anggota TNI-Polri dan petugas Satpol PP melaksanakan penertiban aktivitas penambangan emas ilegal pada lokasi sungai Anahoni Desa Kayeli Kecamatan Teluk Kayeli," kata Uspril kepada Kompas.com dalam keterangan tertulis, Selasa.

Baca juga: Polisi Tangkap Penyelundup 113 Kilogram Merkuri di Gunung Botak

 

Dia menjelaskan aksi penertiban itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan yang lebih parah di kawasan tersebut.

"Kegiatan penertiban bertujuan untuk menghentikan adanya aktivitas penambangan emas ilegal di lokasi tambang emas Gunung Botak yang berpotensi merusak lingkungan," ungkap dia.

Baca juga: Seorang Penambang Ilegal Tewas Tertimbun di Kawasan Gunung Botak

Adapun dalam aksi penertiban itu petugas ikut memusnahkan peralatan para penambang termasuk sejumlah bak rendaman, ratusan tenda para penambang dan juga warung di kawasan itu.

Penertiban tenda, bak rendaman dan peralatan penambang ilegal itu dilakukan dengan bantuan ekskavator.

"Kita ikut kerahkan satu unit buldozer untuk musnahkan alat penambang emas berupa bak-bak rendaman dan juga tenda agar tidak ada lagi aktivktas ilegal di kawasan itu," katanya.

Baca juga: Persoalan Tambang Emas Ilegal di Gunung Botak Butuh Peran Semua Pihak

Menurut Uspril, aparat juga mengimbau para penambang liar untuk meninggalkan lokasi itu dan tidak lagi melalukan aktivitas ilegal dengan menggunakan bahan kimia berbahaya.

"Kita juga sosialisasi dan mengimbau masyarakat agar meninggalkan lokasi tambang Ilegal itu," ujarnya.

Adapaun penertiban yang dilakukan aparat gabungan itu berjalan lancar tanpa ada perlawanan dari para penanbang.

"Pada pukul 15.00 wit kegiatan penyisiran dan penertiban selesai dengan anndan lancar dan selanjutnya team kembali ke jalur H Desa Persiapan Wamsait," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com