Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Tahun Perjuangkan Upah, Sekelompok Pekerja Segel SMP di Perbatasan RI–Malaysia

Kompas.com - 09/08/2022, 15:35 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sekelompok pekerja di perbatasan RI–Malaysia, di dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, melakukan penyegelan gedung SMPN 1 Krayan Tengah.

Mereka menuntut pemberian upah kerja yang sudah diperjuangkan sejak sekolah selesai dibangun atau sekitar tiga tahun.

‘’Ini bukan kali pertama, karena sejak tiga tahun lalu kelompok ini juga melakukan aksi yang sama. Mereka memasang kayu di pintu sekolah sebagai aksi tuntutan agar upah kerja mereka segera dibayarkan,’’ ujar Danramil 0911–06 Krayan, Kapten Joan Agus, saat dihubungi, Selasa (9/8/2022).

Baca juga: Tolak Kedatangan Kepala Sekolah, Ratusan Siswa SMA di Muna Sultra Boikot dan Segel Sekolah

Sekolah tersebut berjarak sangat jauh dari ibu kota Kecamatan Krayan. Jika dalam waktu normal, dari pusat kota Krayan Long Bawan, akan memakan waktu sekitar delapan sampai 10 jam.

Sejauh ini, Danramil Krayan sudah melakukan koordinasi dengan Kapolsek Krayan Tengah agar menyelesaikan persoalan ini di ranah hukum.

‘’Kita masih lakukan mediasi dengan sekelompok masyarakat yang melakukan penyegelan. Masalah mereka bukan dengan sekolah, tapi dengan kontraktor. Kita berupaya agar penyegelan dihentikan karena itu fasilitas pendidikan,’’ ujarnya lagi.

Baca juga: 33 Siswa di Tegal Keracunan Jajanan Maklor di Sekolah, 7 Dirawat

Menurut Joan, penyegelan dilakukan sejak Senin (8/9/2022) malam. Sehingga, pagi harinya, guru dan pelajar SMP kebingungan melihat pintu sekolahnya penuh dengan palang pintu yang dipaku.

Akibat penyegelan tersebut, para pelajar dan guru tidak bisa melakukan aktivitas belajar mengajar normal.

‘’Kita sudah minta ke Camat juga untuk mengarahkan sekelompok masyarakat tersebut ke Polsek dan membuat laporan. Ini terkait pidana karena pembayaran mereka tidak diselesaikan sekian tahun. Tidak ada hubungannya dengan sekolah,’’ tegasnya.

Dikonfirmasi atas masalah ini, Kepala Dinas Pendidikan Nunukan Akhmad mengaku baru mendapat laporan aksi tersebut.

Ia menjelaskan, kasus penyegelan gedung SMPN I Krayan Tengah tersebut memang bukan kali pertama terjadi.

‘’Hubungannya dengan kontraktor pekerjaan. Sekolah tersebut merupakan bangunan PUPR yang selesai dibangun tahun 2019. Masalahnya adalah subkontraktor belum menyelesaikan pembayaran ke pekerja,’’ jawabnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com