Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Penundaan Kenaikan Tarif Masuk TN Komodo Rp 3,7 Juta, Disebut Berdasarkan Arahan Presiden, Diterapkan Januari 2023

Kompas.com - 08/08/2022, 13:25 WIB
Pythag Kurniati

Editor

NTT, KOMPAS.com- Kenaikan tarif masuk kawasan Taman Nasional Komodo sebesar Rp 3,75 juta ditunda.

Penundaan tersebut diumumkan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Zeth Sony Libing.

Sebelumnya, kebijakan tersebut mendapat pertentangan dari banyak pihak. Bahkan pelaku pariwisata di Labuan Bajo sempat melakukan aksi mogok kerja hingga berdemonstrasi.

Baca juga: Pemprov NTT Tunda Kenaikan Tarif Masuk Pulau Komodo

Arahan Presiden dan Gubernur NTT

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers di Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca, NTT, Kamis (21/7/2022).Dok. Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers di Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca, NTT, Kamis (21/7/2022).

Sony menjelaskan, penundaan pemberlakukan kenaikan tiket masuk kawasan Pulau Komodo dan Pulau Padar tersebut didasarkan dari arahan Presiden Joko Widodo serta Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

Tak hanya itu, penundaan juga dilakukan setelah pemerintah berdiskusi dengan sejumlah tokoh setempat.

"Selain itu kita juga mendengar masukan dari tokoh masyarakat dan juga dari pihak gereja," kata dia, Senin (8/8/2022) pagi.

Baca juga: Pelaku Wisata Sambut Baik Penundaan Kenaikan Tiket Pulau Komodo

Diberlakukan Januari 2023

Namun, Sony mengatakan, kenaikan tarif akan diterapkan secara optimal pada Januari 2023 mendatang.

Sehingga bentuk penundaan sementara ialah berupa dispensasi selama lima bulan.

Dengan dispensasi tersebut sejumlah pihak diminta berbenah diri dan menyiapkan semua yang dibutuhkan.

Terutama berupa kesiapan infrastruktur dan suprastruktur.

Baca juga: Guru Besar IPB Ini Soroti Dampak Kenaikan Tarif Masuk Pulau Komodo

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com