Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SMAN Diduga Dipaksa Pakai Jilbab, Ibu: Saya Menghargai Keputusan dan Prinsip Anak

Kompas.com - 04/08/2022, 16:02 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com- HA, ibu siswi di SMAN Banguntapan 1 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang diduga dipaksa pakai jilbab, mengaku prihatin dengan sikap sekolah. 

Kepada Kompas.com, HA menceritakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (26/7/2022). Saat itu anaknya bertemu guru Bimbingan Konseling (BK) di ruangan. 

Lalu, dalam ruangan itu, seorang guru menaruh sepotong jilbab di kepala anaknya. 

Baca juga: Soal Siswi Diduga Dipaksa Menggunakan Jilbab, Sikap DPRD DIY Terbelah

"Ini bukan 'tutorial jilbab' karena anak saya tak pernah minta diberi tutorial. Ini adalah pemaksaan," tegasnya.

Pada awal masa sekolah, lanjut HA, anaknya telah bertemu dan menjelaskan kepada guru bahwa dirinya memilih untuk tidak memakai jilbab. 

Baca juga: [POPULER YOGYAKARTA] Siswi di Bantul Diduga Dipaksa Pakai Jilbab | Komplotan Pencuri Uang ATM Ditangkap

Hal itu terungkap setelah anaknya menemukan ada "kewajiban" bagi siswi di sekolah untuk pakai jilbab, baju lengan panjang, dan rok panjang.

"Saya seorang perempuan, yang kebetulan memakai jilbab, tapi saya menghargai keputusan dan prinsip anak saya. Saya berpendapat setiap perempuan berhak menentukan model pakaiannya sendiri," lanjut dia.

Baca juga: Siswi Depresi karena Diduga Dipaksa Pakai Hijab, Ombudsman DI Yogyakarta Minta Klarifikasi Kepala SMAN 1 Banguntapan Bantul

Penjelasan kepala sekolah

Ilustrasi siswi berhijab di sekolah.Getty Images/iStockphoto Ilustrasi siswi berhijab di sekolah.
Sebelumnya, Kepala Sekolah SMA Banguntapan 1 Agung Istiyanto mengatakan, tidak ada paksaan memakai jilbab.

Siswi tersebut, lanjutnya, hanya diberi tutorial memakai jilbab oleh guru Bimbingan Konseling (BK).

"Itu hanya tutorial, karena saat ditanya belum pernah pakai jilbab, lalu guru mengatakan gimana kalau kita tutorial, dijawab mengangguk (oleh siswi). Guru BK lalu mencari jilbab di ruangannya karena ada contohnya. Lalu, guru ngomong kalau kita contohkan gimana? Dijawab murid enggak papa dan siswanya mengangguk boleh," jelas Agung.

Baca juga: SMAN 1 Banguntapan Beri Klarifikasi soal Dugaan Pemaksaan Penggunaan Jilbab, Kepala Sekolah: Hanya Tutorial

Dirinya juga menegaskan, pihak sekolah tidak pernah melakukan pemkasaan untuk memakai jilbab bagi siswi.

 

Tuduhan ada masalah keluarga 

HA menjelaskan, anaknya sempat merasa menjadi korban perundungan setelah menjelaskan alasan tak memakai jilbab itu.

Bahkan, beberapa oknum guru justru menuduh anaknya tak mau pakai jilbab karena memiliki masalah keluarga.

"Beberapa guru menuduh putri saya punya masalah keluarga. Ini bukan masalah keluarga. Banyak orang punya tantangan masing-masing. Guru-guru yang merundung mengancam anak saya, saya ingin bertanya, 'Punya masalah apa Anda di keluarga sampai anak saya jadi sasaran? Bersediakah bila kalian saya tanya balik seperti ini?'," pungkasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com