Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idap Penyakit Komplikasi, Bocah 9 Tahun di Blora Tak Bisa Jalan, Begini Kondisinya

Kompas.com - 03/08/2022, 11:13 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Seorang bocah berusia 9 tahun bernama Rhyo Satria Dwi Putra, asal Desa Sumberejo, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengidap penyakit komplikasi.

Ibunda Rhyo, Arohma (37) mengungkapkan awal mula anaknya mengidap penyakit komplikasi tersebut.

Semua bermula saat anaknya berusia 3 tahun, atau setahun setelah ayah kandungnya meninggal dunia.

Baca juga: Video Gadis SD di Grobogan Paksa Kakeknya Mengemis Viral, Terungkap Ditinggal Pergi Orangtua sejak Lahir

Ia merasa kaget setelah dokter memberitahukan penyakit yang diderita oleh anaknya tersebut.

"Kata dokter sakit komplikasi, paru-paru pasti ada, terus B20, saya kaget Pak, bapaknya kan perantauan," kata dia saat ditemui wartawan di rumahnya, Rabu (3/8/2022).

Sambil mengelus tubuh Rhyo, Arohma menjelaskan anaknya memang mengalami pertumbuhan lambat sejak berusia 3 tahun.

"Pertumbuhan anaknya sulit, itu memang berat badannya sulit untuk naik," kata dia.

Di usianya yang menginjak 9 tahun, Rhyo saat ini hanya memiliki berat badan sekitar 7,3 kilogram.

Beragam upaya telah dilakukan oleh keluarga, agar bocah tersebut dapat sehat dan normal seperti teman-teman sebayanya.

Baca juga: Dugaan Pemerkosaan Bocah 7 Tahun di Jeneponto, Keluarga Pelaku Keluar Kampung Halaman

Pengobatan di Blora, Semarang dan beberapa tempat lainnya juga telah dilakukan secara rutin.

Sementara untuk biaya pengobatannya, keluarga tersebut sempat merogoh koceh sekitar Rp 400 ribu untuk sekali berobat, dan juga mendapatkan pengobatan secara gratis.

"Berobatnya dikasih gratisan, kalau mobilnya rombongan dari rumah sakit, dan saat ini pakai mobil siaga milik desa," terang dia.

Saat ditemui wartawan di rumahnya, bocah tersebut memang mengalami kesulitan dalam berjalan. Bahkan, ia terlihat lemah dan sedih dengan kondisi yang dialaminya.

"Sekitar satu bulanan enggak bisa jalan. Kalau mau jalan ya dituntun, kalau untuk makan dan bicara ya bisa," jelas dia.

Baca juga: Cerita Bocah SD di Pringsewu, Diperkosa Ayah dan Dipaksa Layani Teman untuk Bayar Utang

Dengan kondisi tersebut, Rhyo juga merasa kurang percaya diri untuk bergaul dengan teman-teman sebayanya.

"Kalau pergaulan sebelum ngedrop ya biasa saja main sama teman, tapi kan tetap aja ada omongan dari tetangga, kan ada penyakit paru dikhawatirkan menular ke orang lain," tambah dia.

Dengan kondisi tersebut, sejumlah pihak juga sudah memberikan bantuan untuk kesembuhan putranya itu.

"Kalau dari desa selalu membantu, puskesmas juga, kemarin dari yayasan Solo, dari dinsos juga sudah. Harapannya ya bisa sehat kembali, bisa berjalan," harap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com