JENEPONTO, KOMPAS.com - Kasus dugaan pemerkosaan terhadap seorang bocah berusia tujuh tahun di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan terus didalami aparat kepolisian. Keluarga pelaku pun keluar dari kampung halaman usai rumahnya dibongkar paksa oleh kerabat korban pada Selasa, (2/8/2022).
Pelaku pemerkosaan, AF (15) kini menjalani menjalani pemeriksaan secara intensif oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Reskrim Polres Jeneponto. AF sendiri sebelumnya menyerahkan diri ke Polsek Tamalatea.
"Karena tersangkanya juga masih di bawah umur maka kami serahkan ke unit PPA Polres dan sementara masih menjalani pemeriksaan oleh pihak penyidik" kata AKBP Andi Erma Suryono, Kapolres Jeneponto kepada Kompas.com melalui sambungan telepon.
Baca juga: Anak 7 Tahun Korban Pelecehan Seksual di Jeneponto Dirawat di Makassar
Terkait dengan kabar pengusiran keluarga pelaku dari kampung halaman, Kepala Desa Barayya Basri memberikan penjelasan. Menurutnya keluarga pelaku lebih aman menjauh dari kampung untuk saat ini.
"Sebenarnya bukan pengusiran tapi karena memang ada hukum adat. Lagian untuk saat ini demi keamanan lebih baik keluarga tersangka ini untuk menjauh dari kampung. (Ini) karena antara rumah korban dan tersangka memang cukup dekat" katanya yang dihubungi terpisah.
Kasus ini terjadi Minggu, (31/7/2022) di Desa Barayya, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto. Korban MI (7) sendiri saat telah berada di salah satu rumah sakit di Makassar dan dalam pengawasan unit Dinas Pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak Propinsi Sulawesi Selatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.