Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Kepala Sekolah SD di Purworejo Kosong, Terancam Tak Dapat Terapkan Kurikulum Merdeka

Kompas.com - 03/08/2022, 05:45 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Ratusan kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah kosong. Akibatnya, ratusan sekolah tersebut tak dapat menerapkan kurikulum baru Merdeka Belajar.

Tercatat per 31 Juli 2022, ada 124 SD yang yang belum memiliki kepala sekolah definitif. Sedangkan syarat untuk mendaftar Kurikulum Merdeka Belajar dibatasi sampai tanggal 5 Agustus 2022 mendatang dan harus memiliki kepala sekolah definitif.

Baca juga: SMA Banguntapan 1 Beri Klarifikasi soal Dugaan Pemaksaan Penggunaan Jilbab, Kepala Sekolah: Hanya Tutorial

Ratusan sekolah yang tidak memiliki kepala sekolah tersebut terungkap saat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purworejo memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) setempat pada Senin (1/8/2022).

"Ada deadline waktu tanggal 5 agustus 2022, itu terakhir. Kalau sampai tanggal 5 belum ada kepala sekolahnya, sekolah tidak bisa mendaftar Kurikulum Merdeka," kata Hendrikus Karel dari Komisi IV DPRD Purworejo.

Kepala Dindikbud Kabupaten Purworejo, Wasit, membenarkan kekosongan ratusan kepala sekolah SD tersebut, banyaknya Kekosongan di antaranya lantaran beberapa kepala sekolah yang sudah memasuki usia pensiun.

Ia mengatakan jabatan kepala sekolah di tingkat SD yang kosong saat ini diisi oleh Pelaksana tugas (Plt). Hal itu juga menimbulkan ketidakefektifan proses belajar mengajar di setiap sekolah yang tidak ada kepala sekolah definitifnya.

"Untuk Kekosongan kepala SD sampai bulan Juli ada 124," tegasnya.

Ia menambahkan untuk pengisian kepala sekolah pihaknya membutuhkan tim pertimbangan untuk menyeleksi calon kepala sekolah. Ia juga menjelaskan bahwa ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi.

"Syaratnya harus lulus seleksi calon kepala sekolah, di Purworejo ini baru punya 7 yang sudah lulus. Jika masih kurang, bisa diambilkan dari guru penggerak dan kita masih punya 12 guru," katanya.

Menurut wasit terkait aturan batas akhir pendaftaran Kurikulum Merdeka tanggal 5 Agustus tahun 2022 masih bersifat sosialisasi. Pihaknya belum menerima surat resmi dari kementrian.

"Kemarin hari Jumat hasil zoom dengan Kementerian itu wacananya apabila tanggal 5 agustus belum pendaftaran, itu memang tidak bisa (Menerapkan Kurikulum Merdeka) itu baru zoom, surat formalnya kita belum menerima," katanya.

Baca juga: Hendak Terapi Penyakit Stroke, Kepala Sekolah di Sikka Ditemukan Tewas Tenggelam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Regional
Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut 'Jebakan Batman'

Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut "Jebakan Batman"

Regional
Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Regional
Kandang Ternak di Ambarawa Terbakar, 7.000 Anak Ayam Hangus Dilalap Api

Kandang Ternak di Ambarawa Terbakar, 7.000 Anak Ayam Hangus Dilalap Api

Regional
Dua Pengamen Tewas Usai Duel Maut di Prambanan, Polisi Kejar Terduga Pelaku

Dua Pengamen Tewas Usai Duel Maut di Prambanan, Polisi Kejar Terduga Pelaku

Regional
Viral, Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Viral, Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Regional
Pelaku UMKM Dompet Tenun Badui Kewalahan Layani Pelanggan

Pelaku UMKM Dompet Tenun Badui Kewalahan Layani Pelanggan

Regional
Mengintip Rumah Adaptif untuk Atasi Persoalan Banjir Rob Demak

Mengintip Rumah Adaptif untuk Atasi Persoalan Banjir Rob Demak

Regional
Duduk Perkara Hoaks ODGJ 'Dijual' Jadi PSK di Jember, Tetangga Dilaporkan ke Polisi

Duduk Perkara Hoaks ODGJ "Dijual" Jadi PSK di Jember, Tetangga Dilaporkan ke Polisi

Regional
Kritik Uang Kuliah, Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor ke Polisi

Kritik Uang Kuliah, Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor ke Polisi

Regional
Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Penahbisan Uskup Agung Kupang

Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Penahbisan Uskup Agung Kupang

Regional
Kejari Jayapura Eksekusi 4 Pelanggar Pemilu

Kejari Jayapura Eksekusi 4 Pelanggar Pemilu

Regional
Kekerasan Seksual Anak di Brebes Meningkat Setiap Tahun, Januari-April 2024 Tercatat 15 Kasus

Kekerasan Seksual Anak di Brebes Meningkat Setiap Tahun, Januari-April 2024 Tercatat 15 Kasus

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com