Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenal di Game Online FreeFire, Pemuda Banyumas Bawa Kabur dan Perkosa Remaja Cirebon Berulang Kali

Kompas.com - 02/08/2022, 17:58 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Seorang remaja perempuan berusia 14 tahun di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, diperkosa pemuda 29 tahun asal Banyumas, Jawa Tengah. Korban yang kenalan di game online FreeFire, termakan bujuk rayu pelaku.

Pelaku nekat menjemput korban di Cirebon dan membawa kabur korban ke Banyumas selama 8 hari. Pelaku memerkosa korban berulang kali hingga trauma.

Pemuda berinisial HR asal Banyumas terus menundukan kepala saat Satuan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Cirebon membawanya ke ruang pemeriksaan, pada Selasa (2/8/2022) siang.

Baca juga: Diduga Perkosa Bocah 7 Tahun, Rumah Terduga Pelaku Dibongkar Paksa Keluarga Korban

 

Petugas masih terus melakukan pemeriksaan untuk pendalaman kasus.

Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Anton menyampaikan, modus kejahatan ini berawal dari perkenalan korban dan pelaku saat bermain Game Online FreeFire. Pelaku berkenalan dengan korban yang masih tampak polos.

Melalui kolom chat, pelaku membujuk korban agar mau ditemui pelaku di Cirebon. Pelaku terus membujuk korban dan bahkan nekat pergi dari Banyumas ke Cirebon.

Diduga, karena alasan menghargai, korban terpaksa menemui pelaku di Cirebon pada Sabtu (15/7/2022).

Baca juga: Ayah yang Perkosa Anaknya Berusia 12 Tahun lalu Jual Korban ke Pria Hidung Belang Dijerat Pasal Berlapis

“Tak lama setelah itu, pelaku berangkat dari Banyumas untuk menemui korban di salah satu Kecamatan di Cirebon. Dengan polosnya korban menemui pelaku. Pelaku langsung membawa kabur korban tanpa sepengetahuan orangtua ke Banyumas,” kata Anton kepada Kompas.com saat gelar perkara, Selasa (2/8/2022).

Pelaku membawa kabur korban ke Banyumas selama delapan hari. Pelaku menyembunyikan korban di rumahnya. Di sinilah, pelaku memerkosa korban berulang kali hingga mengalami trauma.

Mendapat informasi anaknya dibawa kabur orang tak dikenal, orangtua korban geram dan langsung melaporkan kejahatan ini kepada Reskrim Polresta Cirebon.

Tak lama, orangtua dan Satuan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Cirebon mengejar pelaku.

Baca juga: Perkosa Perempuan Penyandang Disabilitas di Probolinggo, Pria Asal Banten Ditangkap

Orangtua dan polisi sempat mencari-cari karena tidak mendapatkan alamat lengkap pelaku. Namun, dalam waktu singkat, polisi berhasil menemui korban di rumah pelaku dan menangkapnya hingga tak berkutik.

Pelaku kini harus mempertanggungjawabkan kejahatannya yang telah membawa kabur gadis di bawah umur dan memperkosanya berulang kali.

Pelaku terancam pasal 332 KUHP dengan ancaman 7 tahun kurungan penjara. Petugas juga melakukan pendampingan terhadap korban yang mengalami trauma pasca kejadian kejahatan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Regional
Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Regional
Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com