Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Orang Ditangkap Saat Demo di Hari Pertama Pemberlakuan Kenaikan Tiket TN Komodo

Kompas.com - 01/08/2022, 18:26 WIB
Nansianus Taris,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Sebanyak tiga orang warga ditangkap oleh polisi saat menggelar aksi penolakan terhadap kebijakan kenaikan tiket masuk ke Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (1/8/2022).

Adapun Senin ini merupakan hari pertama diberlakukannya tiket Rp 3,75 juta di Pulau Komodo dan Pulau Padar.

Tiga warga yang diamankan selanjutnya dibawa ke Mapolres Manggarai Barat untuk menjalani pemeriksaan.

Baca juga: Tarif Masuk Pulau Komodo Rp 3,7 Juta Mulai Berlaku Hari Ini, Gubernur NTT Akui Belum Maksimal Beri Sosialisasi

Aksi di tiga titik

Peristiwa tersebut bermula saat masyarakat dan pelaku pariwisata yang tergabung dalam Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata (Formapp) Manggarai Barat menggelar aksi penolakan terhadap kebijakan kenaikan tiket masuk Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo.

Massa melakukan aksi damai di tiga titik yakni, Bandara Komodo, Puncak Waringin, dan Pelabuhan Marina Labuan Bajo.

Saat melakukan aksi di depan Bandara Komodo sejumlah orang diamankan karena hendak menerobos masuk area Bandara.

Aksi mereka pun dihentikan oleh aparat keamanan yang bertugas.

Baca juga: Pro Kontra Tarif Baru Pulau Komodo, Polda NTT Kirim 268 Personel ke Labuan Bajo

Beberapa orang diduga mereka mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari aparat keamanan. 

Pelaku pariwisata lain yang melihat rekannya ditangkap kemudian menyusul dari belakang.

Mereka hendak memastikan rekannya diperlakukan dengan baik dan tidak diintimidasi.

Namun, saat tiba pintu gerbang Mapolres Mabar, mereka mengaku mendapatkan perlakukan tak menyenangkan dari aparat.

Warga bernama Alfandi Wijaya mengaku dihajar oleh sekitar lima orang aparat keamanan hingga mengalami beberapa luka di bagian wajah dan memar di tubuh.

"Tidak ada jawaban, langsung ditarik dan dipukul mulai dari pintu masuk sampai di belakang," ungkap Afandi, Senin sore.

Baca juga: Batasi Jumlah Pengunjung untuk Konservasi, Masuk Taman Nasional Komodo Wajib Pakai Aplikasi


Ia menjelaskan, aksi pelaku pariwisata di depan Bandara Internasional Komodo berlangsung damai.

Mereka sama sekali tidak ada niat membuat keributan maupun menyerang aparat keamanan.

"Kita paling hanya berdiri di depan bandara. Lalu tiba-tiba langsung ada instruksi untuk tangkap teman-teman," terangnya.

Baca juga: Waspada Potensi Angin Kencang di Perairan Taman Nasional Komodo, Ini Imbauan BMKG

Penjelasan polisi

Kapolres Manggarai Barat, AKBP Felli Hermanto mengatakan, pihaknya berkewajiban menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polres Manggarai Barat.

Terkait tindakan yang dilakukan, kata dia, hal tersebut merupakan bentuk sikap tegas aparat terhadap upaya gangguan Kamtibmas.

"Penekanan saya pada pengayoman dan perlindungan kepada masyarakat, bahwa kita ingin mengamankan masyarakat kita sendiri. Namun jika perlu tindakan upaya paksa dalam hal ini, kami bertindak tegas. Nah, kemungkinan di lapangan, bahwa kita tidak tahu, para pihak ini melakukan perlawanan dan sebagainya," jelas Felli kepada awak media di Markas Polres Manggarai Barat, Senin sore.

Ia mengungkapkan, ada tiga orang pelaku pariwisata diamankan di Polres Manggarai Barat Senin siang.

Ketiganya diamankan karena hendak memasuki salah satu area vital yakni Bandara Internasional Komodo.

"Mereka diamankan dan diambil keterangan," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Regional
Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Regional
Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Regional
9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Regional
Banjir Bandang Lembah Anai, 'Excavator' Terguling, 4 Pemandian Hancur

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Regional
Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Regional
Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Regional
Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Regional
Unggah Video 'Nyabu' dan Sebut Kebal Hukum, 'Bang Jago' di Lampung Dicari Polisi

Unggah Video "Nyabu" dan Sebut Kebal Hukum, "Bang Jago" di Lampung Dicari Polisi

Regional
Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Kilas Daerah
KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

Regional
3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

Regional
Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com