Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Bocah 3 Tahun di Septic Tank, Diduga Alami Kekerasan Seksual, Polisi Buru Pelaku

Kompas.com - 31/07/2022, 12:13 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Polisi menemukan sejumlah bukti baru dalam kasus penemuan mayat bocah berusia tiga tahun di dalam septic tank di Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi.

Menurut hasil otopsi, korban berinisial K diduga sudah tewas dua hari sebelum ditemukan. Lalu, polisi juga menemukan tanda-tanda bekas kekerasan seksual.

Baca juga: Misteri Tewasnya Bocah 4 Tahun di Jambi, Jasad Ditemukan di Septic Tank Usai 2 Hari Hilang

Namun demikian, polisi masih berusaha melacak bukti-bukti lain dan menangkap pelaku.

"Masih dalam penyelidikan," kata Kepala Subdirektorat III Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jambi Kompol Handres melalui pesan singkat, Sabtu (30/7/2022).

Pihaknya juga mendalami keterangan salah satu saksi yang menyebut korban sempat terlihat bertemu dengan seseorang sebelum dilaporkan hilang.

Baca juga: Kasus Bocah Tewas di Septic Tank, Polisi Temukan Petunjuk Setelah Olah TKP

Kesaksian warga

Sementara itu, Rosa Rosilawati, Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Jambi, mendesak aparat kepolisian segera menangkap pelaku.

"Kami berharap pelaku cepat ditangkap. Karena takutnya dia melakukan perbuatan serupa kepada anak lain, ini kalau ternyata benar bahwa sebelum dibunuh, dia diperkosa dulu," katanya, Sabtu.

Selain itu, pelaku juga sepantasnya mendapat hukuman berat atas perbuatannya itu. 

"Jangan sampai ada Keke-Keke yang lain, yang jadi korban seorang predator. Pelaku masih berkeliaran sekarang," kata dia.

 

Biaya otopsi patungan

Pihak kepolisian telah beberapa kali melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap kasus K, bocah yang ditemukan tewas dalam septic tank, Senin (25/7/2022).Suwandi/KOMPAS.com Pihak kepolisian telah beberapa kali melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap kasus K, bocah yang ditemukan tewas dalam septic tank, Senin (25/7/2022).
Seperti diberitakan sebelumnya, pihak keluarga dan warga patungan uang untuk melaksanakan otopsi yang menelan biaya Rp 3,86 juta.

Warga dan keluarga korban pun berharap pelaku segera ditangkap dan tak ada lagi korban lainnya.

"Ini motifnya apa? Apa memang predator atau ada unsur dendam kepada orangtuanya sehingga melampiaskan kepada anak-anak. Ini perbuatan keterlaluan harus dihukum berat," kata Rosa.

(Penulis : Kontributor Jambi, Suwandi |Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com