Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Bocah Tewas di Septic Tank, Polisi Temukan Petunjuk Setelah Olah TKP

Kompas.com - 31/07/2022, 11:36 WIB
Suwandi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com- Sudah lebih dari sepekan seorang anak berusia 3 tahun berinisial K ditemukan tewas dalam septic tank di Kecamatan Kota Baru, Jambi, tapi pembunuhnya belum ditangkap.

Polisi sudah beberapa kali meminta keterangan saksi. Bahkan sudah beberapa kali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Kepala Subdirektorat III Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jambi Kompol Handres mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan.

"Masih dalam penyelidikan," kata Handres melalui pesan singkat, Sabtu (30/7/2022).

Baca juga: Misteri Tewasnya Bocah 4 Tahun di Jambi, Jasad Ditemukan di Septic Tank Usai 2 Hari Hilang

Usai melakukan olah TKP, pada Kamis (28/7/2022) lalu, Handres kepada sejumlah media mengatakan pihaknya melakukan olah TKP kembali, untuk mencari petunjuk.

Dia telah memeriksa beberapa saksi dalam kasus ini.

"Salah satu saksi menyebutkan sempat ada (orang) yang bertemu dengan korban, pada hari Sabtu pagi. Nanti hal tersebut akan kita selidiki lebih lanjut," tambahnya.

Dalam kasus itu, keluarga dan warga telah patungan untuk membayar biaya otopsi sebesar Rp 3,86 juta agar kasus cepat terungkap.

Hasil otopsi menunjukkan adanya tindakan kekerasan seksual dan pembunuhan.

Baca juga: Bocah 4 Tahun di Jambi Tewas di Septic Tank, Warga Patungan untuk Biaya Otopsi

Bahkan K, dinyatakan telah meninggal dua hari sebelum jasadnya ditemukan di septic tank, Senin (25/7/2022).

"Kami berharap pelaku cepat ditangkap. karena takutnya dia melakukan perbuatan serupa kepada anak lain, ini kalau  ternyata benar bahwa sebelum dibunuh, dia diperkosa dulu," kata Rosa Rosilawati, Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Jambi, Sabtu (30/7/2022).

Untuk saat ini yang perlu diketahui motif pelaku melakukan pembunuhan, apakah memang karena predator kepada anak-anak kecil yang tak berdaya atau ada unsur dendam kepada orangtuanya.

"Ini motifnya apa? Apa memang predator atau ada unsur dendam kepada orangtuanya sehingga melampiaskan kepada anak-anak. Ini perbuatan keterlaluan harus dihukum berat," kata Rosa.

Hal senada disampaikan Effendi, Kakek K. Dia mengatakan pelaku harus segera ditangkap, agar tidak jatuh korban selanjutnya.

Baca juga: Bocah 3 Tahun Tewas di Septic Tank, Dugaan Kekerasan Seksual hingga Keluarga Sempat Dapat Ancaman

"Pelaku harus segera ditangkap. Karena perbuatannya sangat keji dan predator," kata Effendi, Kakek K di rumahnya, Kamis (28/7/2022).

Ia mengatakan dalam dokumen otopsi menunjukkan adanya tindakan pelecehan seksual dan dugaan pembunuhan. Dia mendorong polisi secepatnya memgusut kasus sampai tuntas.

Penangkapan pelaku penting dilakukan segera, kata Effendi, agar tidak jatuh korban berikutnya. Pasalnya, pelaku pembunuhan K masih berkeliaran dengan bebas.

"Jangan sampai ada Keke-Keke yang lain, yang jadi korban seorang predator. Pelaku masih berkeliaran sekarang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com