AMBON, KOMPAS.com - Banjir bandang menerjang Desa Haruku, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (30/7/2022). Banjir bandang terjadi setelah hujan deras tanpa henti mengguyur desa tersebut sejak Jumat malam.
Akibatnya, ratusan rumah warga mengalami kerusakan dan sebagian lagi terendam. Banjir yang membawa material pohon dan lumpur dan bebatuan dari pegunungan juga menyebabkan sebuah sekolah di desa itu rusak.
Sekretaris Negri (Desa) Haruku Clif Kisya mengatakan, banjir bandang mulai menerjang desa tersebut terjadi sejak pukul 03.00 WIT.
“Banjir turun dari gunung bersama material dan menyebabkan banyak rumah yang rusak,” kata Clif kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Sabtu.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Parigi Moutong, 3 Orang Meninggal, Ratusan Warga Mengungsi
Dia menjelaskan, banjir bandang itu semakin diperparah setelah dua sungai di desa itu meluap lantaran tidak bisa menampung volume air. Sungai yang meluap kemudian menerjang rumah-rumah warga.
“Ada dua sungai di sini yang meluap, yakni Sungai Waiira dan Waimemi,” ujarnya.
Menurut Clif, banjir baru mulai surut sekitar pukul 06.00 WIT usai intensitas hujan mereda. Setelah didata, jumlah rumah warga yang terendam sebanyak 200 rumah. Dari jumlah itu, sebanyak 150 rumah terendam hingga ketinggian 2 meter.
“Kalau rumah rusak berat itu ada 50 rumah dan rusak ringan itu ada 100 rumah,” katanya.
Selain merendam dan merusak rumah warga, banjir bandang juga menyebabkan sekolah dasar (SD) di desa tersebut terendam. Selain itu, sebuah taman kanak-kanak rusak berat.
Musibah tersebut tidak menyebabkan adanya korban jiwa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.